Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Dekat dengan Riken Yamamoto, Pemenang Arsitektur Pritzker 2024

Kompas.com - 06/03/2024, 19:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Arsitek asal Jepang, Riken Yamamoto, dinobatkan sebagai pemenang penghargaan arsitektur bergengsi, Pritzker Prize tahun 2024.

Pria berusia 78 tahun ini terkenal dengan rancangannya untuk proyek perumahan dan sipil termasuk sekolah, perpustakaan, dan gedung layanan kota.

Mayoritas gedung yang dirancang Riken berlokasi di Asia dengan konsep utama desain yaitu mendorong kebersamaan dan interaksi sosial.

Baca juga: Wamenparekraf: Karya Arsitektur Bisa Jadi Daya Tarik Wisata

Sebagai pendiri dan direktur studio arsitektur Riken Yamamoto & Field Shop, karya-karya Riken Yamamoto terkenal akan keindahannya dan kesederhanaannya. 

Salah satunya adalah Hotakubo Housing yang dibangun pada tahun 1991. Bangunan yang berlokasi di Kumamoto, Jepang ini merupakan sebuah kompleks dengan 110 unit yang berbagi ruang hijau pusat dan lingkungan sekitarnya;.

Salah satu bangunan hasil rancangan arsitek asal Jepang, Riken Yamamoto  yaitu Museum Seni YokosukaTomio Ohasi Salah satu bangunan hasil rancangan arsitek asal Jepang, Riken Yamamoto yaitu Museum Seni Yokosuka

Ia juga merancang Museum Seni Yokosuka pada tahun 2006, yang merupakan bangunan berlapis kaca dengan pintu masuk berkelok-kelok dan punya banyak galeri di bawah tanah.

Selain di Jepang, Riken juga merancang Perpustakaan Tianjin di China dan kawasan mixed use, Circle di Bandara Zurich, Swiss.

Riken merupakan arsitek kesembilan dari Jepang yang menerima penghargaan tersebut, setelah sebelumnya ada Tadao Ando (1995), Toyo Ito (2013), dan Shigeru Ban (2014).

Ia lahir di Beijing dan kemudian pindah ke Yokohama setelah Perang Dunia II. Ia tinggal bersama ibunya di sebuah rumah yang memiliki apotek di bagian depannya.

Perpustakaan Tianjin di China merupakan salah satu gedung karya arsitek asal Jepang, Riken Yamamoto Riken Yamamoto & Field Shop Perpustakaan Tianjin di China merupakan salah satu gedung karya arsitek asal Jepang, Riken Yamamoto

Menerima gelar Master of Arts in Architecture dari Tokyo University of the Arts, fakultas arsitektur pada tahun 1971, Riken membuka praktik mandiri dua tahun kemudian.

Dikutip dari laman Architectural Digest, Riken mengatakan pendekatan arsitektur saat ini lebih menekankan pada privasi, sehingga meniadakan hubungan antara masyarakat.

Baca juga: Ketika Karya Arsitektur Pusat Belanja Mengubah Rona Kota

“Kita tetap bisa menghormati kebebasan setiap individu saat hidup bersama dalam ruang arsitektur sebagai sebuah republik, memupuk keharmonisan lintas budaya dan fase kehidupan,” ujarnya.

Filosofi ini dapat dilihat dalam proyek-proyek Riken Yamamoto di berbagai tipologi, mulai dari perumahan yang memiliki teras bersama untuk beberapa unit atau halaman yang digunakan bersama dengan publik.

Bagian dalam Stasiun Pemadam Kebakaran Hiroshima Nishi di Jepang yang dirancang oleh Riken YamamotoRiken Yamamoto & Field Shop Bagian dalam Stasiun Pemadam Kebakaran Hiroshima Nishi di Jepang yang dirancang oleh Riken Yamamoto

Rancangan Riken untuk Stasiun Pemadam Kebakaran Hiroshima Nishi di Jepang, misalnya, memiliki kisi-kisi kaca transparan berbentuk kubus serta teras pengunjung dan lobi pameran.

Desain gedung ini secara langsung mengajak komunitas untuk bertemu dan belajar lebih banyak tentang pekerjaan petugas pemadam kebakaran lokal langsung di tempat kerja mereka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com