Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Cetak Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Kredit Rumah Subsidi Mendominasi

Kompas.com - 12/02/2024, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang terhimpun sebesar Rp 349,93 triliun, meningkat 8,7 persen dibandingkan sebelumnya Rp 321,93 triliun.

Dari jumlah tersebut kontribusi dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) mencapai Rp 188 triliun atau meningkat 20,4 persen dibandingkan tahun 2022 di level Rp 156 triliun. Dengan kenaikan tersebut, komposisi dana murah BTN mencapai 53,7 persen terhadap total DPK.

Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Flat 35 Jepang Jadi Skema Pembiayaan Rumah Subsidi

Kenaikan signifikan dana murah berupa giro dan tabungan di BTN terlihat selama lima tahun terakhir. Pada 2019, porsi dana murah BTN masih di level 43,4 persen dan perlahan menanjak menuju 48,5 persen pada 2022.

“Transformasi menjadi bank tabungan yang kami gagas sejak tahun 2019 telah membuahkan hasil pada tahun 2023 ini. Porsi dana murah yang mencapai hampir 54 persen merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah BTN,” ungkap Nixon.

Kenaikan dana murah ini turut ditopang oleh transformasi digital banking yang dilakukan BTN, terutama pada aplikasi BTN Mobile.

Hingga akhir 2023, jumlah pengguna BTN Mobile mencapai 2,7 juta, dengan total transaksi mencapai 235 juta.

Perseroan mampu menggaet lebih banyak pengguna BTN Mobile seiring dengan penambahan fitur-fitur baru yang memungkinkan pengguna melakukan lebih banyak transaksi.

Baca juga: Didominasi Pembiayaan Perumahan, Laba BTN Syariah Meroket Hingga 70 Persen

Melesatnya transaksi di BTN Mobile turut mendongkrak pertumbuhan pendapatan berbasis biaya atau fee-based income (FBI) perseroan melesat 60,1 persen menjadi Rp 3,2 triliun pada tahun 2023 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2 triliun.

Secara keseluruhan, dengan total penyaluran kredit serta perolehan DPK yang tumbuh signifikan, BTN mampu membukukan total aset sebesar Rp 439 triliun sepanjang tahun 2023, meningkat 9,1 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 402 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com