Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Strategi Astra Land Indonesia Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 27/09/2023, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal menghitung bulan. Dihelat pada Februari tahun depan, memaksa seluruh elemen masyarakat memfokuskan perhatian pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Tentu saja, hal ini berdampak pada sektor properti. Penjualan melambat akibat pasar (pembeli dengan motif investasi dan end user) menjalankan aksi lihat dan tunggu alias wait and see.

Fenomena melambatnya penjualan dirasakan betul oleh Astra Land Indonesia sejak Pandemi Covid-19, dan itu berlanjut hingga kini.

Perusahaan kongsi Astra Property dan Hongkong Land ini harus berjuang ekstra keras seraya mengembangkan produk-produk baru inovatif yang sesuai kebutuhan pasar agar bisa terserap dengan baik.

Baca juga: Astra Land Hadirkan Rumah Berteknologi Canggih Seharga Rp 2,5 Miliar

"Penjualan di bawah ekspetasi beberapa bulan belakangan, berat. Kami yakin Pemilu akan berjalan baik tapi kita tahu sentimen market akan memengaruhi pembelian. Namun kami sudah memiliki beberapa program sebagai antisipasi," tutur Presiden Direktur Astra Land Indonesia Wibowo Muljono menjawab Kompas.com, Selasa (26/9/2023).

Salah satu upaya lebih yang dilakukan adalah merombak desain Ammaia di Pasar Kemis, Tangerang. Menurut Wibowo, kualitas desain harus menjadi faktor utama agar mampu diterima pasar.

Terlebih, pasar saat ini demikian picky, cerdas, dan menuntut diferensiasi yang unik, kenyamanan, keamanan, serta sesuai kebutuhan.

"Tentu saja dengan harga mulai Rp 1,7 miliar hingga Rp 2 miliar, ekspektasi konsumen tinggi sekali. Itulah mengapa, revisi desain kami lakukan terus menerus agar pada saat dirilis Oktober 2023 nanti, sesuai keinginan dan kebutuhan pasar," ungkap Wibowo.

Selain itu, dengan tren keberlanjutan yang saat ini tengah menjadi hot topic, Astra Land Indonesia berkomitmen untuk menjalankan pengembangan properti yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Baca juga: Duet Sinarmas Land dan Astra Land Garap Perumahan 80 Hektar di Cibubur

Praktik keberlajutan inilah yang kemudian menjadi trademark Perusahaan pada setiap proyek-proyeknya, baik yang eksisting maupun baru.

Contohnya Asya di Cakung, Jakarta Timur, yang dianggap sebagai perumahan dengan desain lanskap terbaik. Tentu saja, atribusi ini membuat Asya mengalami kenaikan harga eksponensial. 

Selama pandemi yang dinamis, Perusahaan dapat mempertahankan kenaikan harga sebesar sekitar 5 persen.

Sejak pertama kali diluncurkan, tanah Asya yang dahulu dibanderol Rp 12,5 juta hingga Rp 13 juta per meter persegi, kini melonjak menjadi Rp 25 juta hingga Rp 26 juta per meter persegi.

Dua proyek baru

Kendati penjualan melambat, namun menurut pengakuan Wibowo, tidak sampai mengganggu arus kas perusahaan. Itulah mengapa, pasca-pemilu nanti akan lahir dua proyek baru.

Proyek baru tersebut adalah perumahan seluas 80 hektar di Cibubur, hasil kolaborasi dengan Sinarmas Land, dan apartemen Avania di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Sementara klaster baru yang menambah portofolio Asya yang akan dirilis tahun depan adalah klaster Madara. Harga unit-unit di klaster ini akan lebih tinggi dari klaster Kelimutu yang dibanderol mulai dari Rp 2,9 miliar.

Hingga kini, Astra Land Indonesia memiliki cadangan lahan seluas 200 hektar untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan dan laba Perusahaan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com