Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Kepri Alokasikan Rp 3,308 Milliar untuk Bantuan Vihara

Kompas.com - 04/06/2023, 08:57 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Merayakan perayaan Waisak, Permabudhi Panitia Bersama Dharmasanti menggelar Pentas Seni Waisak, 2567 TB/2023 yang diselenggarakan di Jl Merdeka, Depan Vihara Bahtra Sasana Tanjungpinang, Sabtu (6/3/2023) malam.

Pentas Seni yang mengambil tema "Menjaga Moral, Menjaga Kelurahan Bangsa" dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan, kegiatan ini juga diselingi dengan pembagian kupon hadiah untuk warga tionghoa yang beruntung.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad memastikan akan memberikan perhatian terhadap berbagai penguatan keagamaan termasuk agama Buddha.

Adapun wujud perhatian tersebut Bantuan Vihara Se-Kepri dengan jumlah anggaran mencapai Rp 3,308 Milliar.

Dengan rincian, tahun 2022 senilai Rp 2,438 miliar, dan tahun 2023 jumlah bantuan dana hibah baru berjalan mencapai Rp 870 juta yang disalurkan di vihara Kabupaten Karimun, Lingga, Tanjungpinang dan Kabupaten Anambas.

“Bantuan juga diberikan bagi Tim pembinaan keagamaan yang terdiri dari pemuka agama yang ada di Kepri, salah satunya pemuka dari agama Buddha dengan total 57 orang, dengan alokasi anggaran berjumlah Rp 68,4 juta,” kata Ansar, Sabtu (3/6/2023).

Baca juga: Blank Spot Kepri Ada di 34 Titik, Terbanyak di Lingga, Natuna dan Anambas

Ansar juga menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Tionghoa atas kontribusinya dalam pembangunan di Kepri.

Walaupun dengan keberagaman suku, adat, budaya dan agama yang ada di Kepri, namun masyarakatnya selalu hidup berdampingan, saling menghargai dan menjunjung nilai toleransi.

Termasuk warga Tionghoa yang selalu kompak dan membaur dengan warga lain sehingga pada tahun 2022 Kepri memperoleh Indeks Kerukunan Umat Beragama peringkat pertama Nasional, Tahun 2022 berada pada angka 85,78.

“Ini adalah modal yang bagus untuk membangun kepri ke depan menjadi lebih baik,” terang Ansar.

Kepada masyarakat Tionghoa yang hadir, Ansar juga menyampaikan beberapa program pembangunan guna mempercantik ibu kota Tanjungpinang.

Di antaranya lanjutan rehabilitasi Jalan Merdeka dan Jalan Bandara, rehabilitasi Gereja Ayam di Jalan Teuku umar dan revitalisasi total akau potong lembu bersama Pemko Tanjungpinang serta lanjutan penanganan di Pulau Penyengat.

Kemudian tahun 2024, melalui MCC Amerika Serikat, Pemprov Kepri mendapatkan bantuan Rp 300 miliar untuk integrasi tambahan pelantar 1 dan 2 hingga ke Pelabuhan internasional.

“Tahun ini Gedung LAM bersama etalase Dekranasda juga akan diselesaikan serta melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kepri juga akan mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 646 milliar guna penanganan jalan di beberapa daerah,” ungkap Ansar.

Sementara itu, Kabid Bimas Islam Kemenag Kepri Edi Batara mengatakan Trisuci Waisak merupakan hari yang agung dan sakral bagi umat Buddha di seluruh dunia.

“Umat Buddha diajak untuk memaknai momentum Waisak dengan meneladani satu dari sekian banyak kualitas luhur Sang Buddha, yang kemudian menjadi Ajaran-Nya yang paling mendasar yaitu perihal moral,” papar Edi.

Edi menguraikan dalam khutbah Sang Buddha ada 6 hal yang dapat memunculkan kerukunan dan persatuan, yakni perbuatan, ucapan, pikiran yang disertai cinta kasih penuh ketulusan terhadap sesama, sikap murah hati, dan mempunyai kualitas moral yang sama baik, serta memiliki pandangan yang setara akan kebaikan atau ajaran kebenaran.

Satu dari enam faktor penunjang kerukunan dan kedamaian yang tercantum dalam khutbah tersebut di atas adalah aspek moral.

Disiplin moral yang diajarkan Sang Buddha untuk dilatih dan dikembangkan oleh pengikut-Nya dinamai Pancasila.

Yakni, latihan moral yang terdiri dari lima sasana, meliputi penghindaran diri dari aksi kekerasan dan pembunuhan, pengambilan barang yang bukan hak diri, tindakan asusila, ucapan tidak jujur, dan laku buruk mengonsumsi minuman keras,” papar Edi.

“Pancasila Buddhis menjadi landasan hidup beragama bagi umat Buddha. Sebagai bagian dari elemen berkontribusi dalam menjaga kedamaian bangsa dengan mengaktualkan Pañcas?la Buddhis, menjalankan disiplin moral sebaik mungkin,” tambah Edi mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com