Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blank Spot" Kepri Ada di 34 Titik, Terbanyak di Lingga, Natuna dan Anambas

Kompas.com - 21/05/2023, 21:51 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Pembangunan tower yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia (RI) untuk wilayah kepulauan terdepan di Kepulauan Riau (Kepri) hingga saat ini belum terealisasi dengan maksimal.

Terbukti hingga saat ini masih ada 34 titik kawasan yang sama sekali tidak terjangkau oleh sinyal komunikasi.

“Sampai saat ini masih ada 34 titik wilayah yang masih tidak terjangkau sinyal komunikasi di Kepri,” kata Kepala Dinas Kominfo Kepri Hasan kepada Kompas.com melalui telepon, Minggu (21/5/2023).

Hasan menyebutkan, 34 titik tersebut tersebar di beberapa wilayah yang ada di Kepri, bahkan paling banyak di wilayah pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

“Rata-rata berada di Pulau Terdepan, seperti Natuna dan Kepulauan Anambas,” ungkap Hasan.

Baca juga: Batam Sumbang 82,9 Persen Realisasi Investasi di Kepri

Tidak saja Natuna dan Anambas, pulau-pulau yang ada di Kabupaten Lingga juga masih banyak ditemukan wilayah yang tidak terjangkau sinyal komunikasi.

Ada tiga kabupaten yang tidak terjangkau sinyal komunikasi di Kepri, di antaranya Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas.

“Jadi 34 titik tersebut berada paling banyak di tiga kabupaten itu, Kabupaten Bintan juga masih ada, namun tidak begitu banyak,” tambah Hasan.

Menurutnya, berbagai infrastruktur seperti Base Transceiver Station (BTS) telah dibangun di wilayah itu, hanya  dengan kemampuan masih terbatas atau rendah.

Setiap BTS hanya memiliki daya maksimal 10 Mbps. Sementara idealnya, setiap BTS memerlukan kemampuan minimal 30 Mbps agar memiliki jangkauan yang lebih luas.

“Infrastuktur sudah dibangun, kami sedang ajukan penambahan kekuatan BTS yang sudah ada ke pusat. Jika ini disetujui, kedepan tidak ada lagi lokasi Blank Spot,” terang Hasan.

Baca juga: Tito Minta Kepri Tingkatkan PAD dengan Permudah Jalur Investasi

Hasan mengaku, Pemprov Kepri tidak dapat mengambil kebijakan sendiri perihal penambahan daya atau jumlah BTS di Kepri. Pasalnya, hal itu merupakan kebijakan pemerintah pusat.

“Kami bisa saja menambah, tapi semua kebijakan ada di pemerintah pusat termasuk pembangunan tower itu sendiri, karena rata-rata pembangunan satu tower antara memerlukan biaya hampir Rp 2 miliar-Rp 3 miliar,” papar Hasan.

Untuk diketahui, sebelumnya kawasan tidak terjangkau sinyal komunikasi di Kepri mencapai 114 titik. Sejak 2021 lalu, Pemprov Kepri sudah meminta pemerintah pusat agar mengatasi itu. Sehingga dilakukan pembangunan pembangunan sebanyak 76 BTS.

Bahkan dari 76 BTS yang dibangun, 35 BTS berasal dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dan 41 BTS dari Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informasi (SDPPI).

Dan akhirnya dari 114 titik tersisa 34 titik yang tersebar di beberapa wilayah Kepri dan terbanyak di Kabupaten Lingga, Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com