JAKARTA, KOMPAS.com - Musim kemarau yang berkepanjangan ternyata memberikan efek buruk bagi persediaan air di Pulau Penang, Malaysia.
Hujan yang tak kunjung turun membuat pasokan air di Sungai Muda menurun drastis. Ini berimbas pada turunnya level air di beberapa Bendungan besar di Penang
The Star melaporkan, hingga Jumat (19/5/2023), air yang ada di dalam Bendungan Air Itam terisi hanya terisi 39,8 persen. Sementara di Bendungan Teluk Bahang airnya ada di posisi 46,2 persen.
Baca juga: Dihadapkan Krisis Air dan Perubahan Iklim, Apa Upaya Pemerintah?
Bahkan di Bendungan Mengkuang yang berukuran lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90 persen, turun menjadi 88,2 persen.
Minimnya persediaan air bersih ini membuat penduduk Penang menyerbu supermarket dan membersihkan stok air minum botolan.
Dalam video yang dibagikan oleh akun Twitter @txtdarionlshop, terlihat orang-orang membeli banyak stok air hingga menyisakan rak supermarket yang kosong.
Gess udah tau belom kalo di malay lagi pada panic buying air mineral?? pic.twitter.com/z3eKcFWRuf
— txt olcop (@txtdarionlshop) May 20, 2023
Meskipun pasokan air kemungkinan pulih dalam waktu kurang dari 24 jam, banyak penjual makanan yang memutuskan untuk tidak membuka warung lantaran tak memiliki persediaan air yang cukup.
Sebelumnya, Ketua Komite Infrastruktur dan Transportasi Penang Zairil Khir Johari mengatakan kapasitas efektif bendungan Air Itam hanya bisa bertahan hingga akhir Juni karena musim kemarau yang berkepanjangan.
"Persentase penipisan Bendungan Air Itam lebih tinggi karena merupakan bendungan yang lebih kecil dengan kapasitas maksimum 2.160 juta liter. Bendungan ini memasok air ke 30.000 konsumen di Air Itam dan Paya Terubong," katanya seperti dikutip dari New Straits Times.
Sementara itu, dikatakan Bendungan Teluk Bahang yang memasok air bagi sekitar 500.000 konsumen hanya mampu bertahan hingga 146 hari jika tidak turun hujan di daerah tangkapan air.
Baca juga: Indonesia Punya 235 Bendungan, Terbanyak di Provinsi Mana?
Zairil mengatakan konsumsi air rumah tangga yang lebih tinggi menjadi faktor utama penipisan bendungan di Pulau Penang dan alasan lainnya adalah karena kurangnya curah hujan di daerah tangkapan air.
“Meskipun Penang mencatat lebih banyak curah hujan pada akhir April tahun ini dibandingkan tahun lalu, hujan tidak turun di daerah tangkapan air,” papar Zairil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.