Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihadapkan Krisis Air dan Perubahan Iklim, Apa Upaya Pemerintah?

Kompas.com - 26/04/2022, 13:14 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di berbagai sektor, salah satunya mengatasi krisis air dan perubahan iklim.

Terkait hal tersebut, Indonesia menghadapi permasalahan bencana air akibat badai siklon tropis dan hujan konvektif yang sebelumnya jarang terjadi.

Mengutip dari laman resmi Kementerian PUPR pada Selasa (26/04/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, air masih menjadi barang mewah bagi sebagian orang. Krisis air juga masih menjadi tantangan global.

Baca juga: Merespons Perubahan Iklim, Peran Bendungan Dioptimalkan, Ini Caranya

"Pencapaian SDGs perlu dipercepat untuk mengatasi krisis air, perubahan iklim dan memastikan pembangunan hijau," ujar Jokowi dalam sambutannya yang ditayangkan secara virtual pada Asia-Pacific Water Summit 2022 di Jepang, Sabtu (23/04/2022).

Diperlukan langkah nyata untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satunya, bulan lalu Indonesia berhasil mendorong disahkannya resolusi pengelolaan danau berkelanjutan di Majelis Lingkungan Hidup PBB.

"Resolusi tersebut mengintegrasikan pengelolaan kebijakan danau ke dalam rencana pembangunan nasional, regional maupun global," tandasnya.

Menjawab tantangan permasalahan air dan perubahan iklim, Kementerian PUPR melakukan sejumlah inovasi pada mitigasi bencana alam dan sistem peringatan banjir dini (flood early warning system).

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, terdapat beberapa hal yang dilakukan untuk memastikan respons yang memadai terhadap peringatan dini bencana alam.

Yakni dengan menyiapkan gugus tugas untuk mengoptimalkan bendungan, menambah kapasitas intake, dan menyediakan pintu tambahan.

"Untuk memungkinkan pelepasan air bendungan lebih, sehingga terdapat ruang untuk menyimpan air hujan yang datang," jelas Basuki.

Jaringan Irigasi DI Jambo Aye di Provinsi AcehKementerian PUPR Jaringan Irigasi DI Jambo Aye di Provinsi Aceh
Di samping itu, untuk mencapai ketahanan air, pangan dan energi, Kementerian PUPR membangun 61 bendungan, di mana 29 di antaranya sudah selesai dibangun.

Baca juga: 61 Bendungan Dianggap Dapat Meningkatkan Potensi Irigasi Premium 1,2 Juta Hektar

Penyelesaian 61 bendungan ini akan menambah air untuk sistem irigrasi premium dari 11 persen menjadi 20 persen.

"Kementerian PUPR juga melakukan revitalisasi 500 waduk dan danau, merehabilitasi 2 juta hektar sistem irigasi, dan membangun 500 hektar sistem irigasi baru," imbuhnya.

Selanjutnya untuk menghadapi perubahan iklim,Indonesia juga memperkuat tanggung jawab untuk membuat kota yang lebih layak huni.

Kementerian PUPR telah membangun fasilitas perlindungan banjir, ruang terbuka hijau dan biru dan menerapkan kualitas yang lebih baik untuk penyediaan air dan sanitasi.

"Kami menargetkan akses air minum aman 100 persen dan akses sanitasi layak 90 persen. Dengan mencapai target tersebut kami akan menurunkan kasus stunting (gagal tumbuh kembang pada batita) dan kemiskinan secara nasional," terangnya.

Basuki berharap melalui ajang Asia-Pacific Water Summit 2022 ini akan dihasilkan ide-ide baru, identifikasi, dan menguraikan inisiatif baru yang diperlukan.

Kemudian mempromosikan aksi kolaboratif untuk kerjasama penyelesaian masalah air di skala lokal, nasional, dan global dengan lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com