Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Banyak Pasar Tradisional Identik dengan Kesan Jorok dan Kotor?

Kompas.com - 05/05/2023, 08:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

Tuntutan Konsumen

Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya menyampaikan, pengembangan pasar modern di kawasan perumahan bukanlah hal baru.

"Pasar modern sebenarnya sudah dimulai lebih dari 20 tahun yang lalu dengan marak-nya saat itu perumahan-perumahan berskala besar, termasuk di BSD City," ujarnya kepada Kompas.com pada Kamis (04/05/2023).

Pertumbuhan masyarakat menengah membuat standar hidupnya meningkat, termasuk saat berbelanja. Inilah yang mendorong berkembangnya pasar-pasar modern.

Baca juga: Pasar Properti Solo Kembali Bergerak, Apartemen Mahasiswa Hadir 1.000 Unit

"Jadi perbaikan dan modernisasi pasar sudah menjadi keniscayaan dengan tuntutan konsumen yang membutuhkan fasilitas bersih dan tertata rapi," jelasnya.

Bambang mengatakan, untuk maintenance pasar modern di kawasan perumahan lebih ke kapasitas pengelola, ujungnya yakni property management.

"Pengaturan jadwal pemeliharaan dan ditangani staf yang kompeten dan berdisiplin, serta pengaturan keuangan dari Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) secara proper," terangnya.

Pengelolaan menjadi penting demi keberlanjutan konsep modern yang bersih dan rapi. Sehingga masyarakat bisa nyaman saat berbelanja.

"Kalau pasar tersebut terkelola dengan baik, pedagang bisa berjualan dengan baik, pembayaran IPL dan Dana Cadangan (DC) pasti lancar. Sehingga pasar akan terkelola secara berkesinambungan," pungkasnya.

Untuk diketahui, komponen pendukung property management ada dua, yakni IPL untuk biaya rutin/operasional sehari-hari, serta DC untuk perbaikan yang major seperti renovasi, peremajaan bangunan, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com