Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Bendungan Tamblang, Mulai dari Ganti Nama hingga Ada Terowongan Kolonial Belanda

Kompas.com - 06/02/2023, 14:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Pemilihan inti aspal bertujuan agar bendungan ini dapat kedap air, tahan gempa, dan memiliki efisiensi yang relatif lebih tinggi terhadap penggunaan material urugan.

5. Anggaran pembangunan mencapai Rp 820 miliar

dalam sambutannya, Jokowi menyebutkan, Bendungan Danu Kerthi telah dibangun sejak tahun 2018 dan menelan anggaran sebesar Rp 820 miliar.

"Uangnya banyak sekali (anggaran pembangunan), dan kapasitas tampungnya 5,1 juta meter kubik," ujar Presiden.

6. Manfaat bendungan

Direktur Utama PP Novel Arsyad menyebutkan, kehadiran Bendungan Tamblang diharapkan mampu mereduksi banjir dengan debit 158,86 meter kubik per detik.

Sehingga, daerah di hilir bendungan menjadi aman terhadap ancaman banjir.

Baca juga: Nama Bendungan Tamblang Diubah Jadi Danu Kerthi, Ini Alasannya

Kehadiran bendungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengaliri irigasi sawah dan meningkatkan intensitas tanam di daerah irigasi Bungkulan dan Bulian seluas 588 hektar.

Infrastruktur ini juga serta menghasilkan air baku sebesar 510 liter per detik.

Tidak hanya itu, bendungan juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 0,54 megawatt (MW) dan objek wisata baru di Bali Utara.

7. Terowongan zaman kolonial Belanda

Balai Arkeologi Bali kemudian melakukan observasi dan survei di lokasi terowongan dan sekitar Bendungan Tamblang.

Informasi tersebut dikutip Kompas.com dari laman Balai Arkeolog Bali Kementerian Pendidikan dna Kebudayaan (Kemendikbud), Senin (6/2/2023).

Menurut informasi yang diperoleh dari tim proyek Bendungan Tamblang, terdapat 8 titik lokasi ditemukannya terowongan air yang semula diduga dibuat pada masa pendudukan Belanda di Bali.

Namun, hanya dua lokasi yang dapat diamati karena menyangkut faktor keamanan pengunjung proyek.

Baca juga: Bendungan Tamblang, Pertama di Asia Tenggara yang Gunakan Inti Aspal

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com