Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Bendungan Tamblang, Mulai dari Ganti Nama hingga Ada Terowongan Kolonial Belanda

Kompas.com - 06/02/2023, 14:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Kamis (2/1/2023).

Pada kesempatan yang sama, kepala negara itu juga meresmikan Penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai.

“Dengan ini, Bendungan Danu Kerthi (Tamblang) dan Penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai di Provinsi Bali, saya nyatakan diresmikan,” tegas Presiden.

Ada fakta istimewa dari Bendungan Tamblang yang perlu Anda ketahui. Berikut ini deretannya:

1. Ganti nama jadi "Danu Kerthi"

Bendungan tersebut awalnya bernama Tamblang, namun kini diganti menjadi "Danu Kerthi" saat prosesi peresmian.

2. Perubahan nama diusulkan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster

Gubernur Bali I Wayan Koster menjelaskan, alasan diubahnya nama bendungan dari Tamblang menjadi Danu Kerthi.

Dia pun kepada Presiden Jokowi untuk meresmikan bendungan tersebut dengan nama kearifan lokal, yaitu Bendungan Danu Kerthi Buleleng.

"Danu" itu adalah sumber air, "Kerthi" itu adalah menyucikan dan memuliakan sumber mata air," beber dia.

3. Bendungan pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang gunakan inti aspal

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (2/2/2023), PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor Bendungan Danu Kerthi menggunakan teknologi inti aspal atau core bendungan. 

Biasanya, dalam pembangunannya, bendungan menggunakan inti clay.

PP mengklaim, pembangunan bendungan dengan teknologi tersebut merupakan yang pertama di Indonesia dan asia Tenggara.

4. Kelebihan inti aspal Bendungan Tamblang

Pemilihan inti aspal bertujuan agar bendungan ini dapat kedap air, tahan gempa, dan memiliki efisiensi yang relatif lebih tinggi terhadap penggunaan material urugan.

5. Anggaran pembangunan mencapai Rp 820 miliar

dalam sambutannya, Jokowi menyebutkan, Bendungan Danu Kerthi telah dibangun sejak tahun 2018 dan menelan anggaran sebesar Rp 820 miliar.

"Uangnya banyak sekali (anggaran pembangunan), dan kapasitas tampungnya 5,1 juta meter kubik," ujar Presiden.

6. Manfaat bendungan

Direktur Utama PP Novel Arsyad menyebutkan, kehadiran Bendungan Tamblang diharapkan mampu mereduksi banjir dengan debit 158,86 meter kubik per detik.

Sehingga, daerah di hilir bendungan menjadi aman terhadap ancaman banjir.

Baca juga: Nama Bendungan Tamblang Diubah Jadi Danu Kerthi, Ini Alasannya

Kehadiran bendungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengaliri irigasi sawah dan meningkatkan intensitas tanam di daerah irigasi Bungkulan dan Bulian seluas 588 hektar.

Infrastruktur ini juga serta menghasilkan air baku sebesar 510 liter per detik.

Tidak hanya itu, bendungan juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 0,54 megawatt (MW) dan objek wisata baru di Bali Utara.

7. Terowongan zaman kolonial Belanda

Balai Arkeologi Bali kemudian melakukan observasi dan survei di lokasi terowongan dan sekitar Bendungan Tamblang.

Informasi tersebut dikutip Kompas.com dari laman Balai Arkeolog Bali Kementerian Pendidikan dna Kebudayaan (Kemendikbud), Senin (6/2/2023).

Menurut informasi yang diperoleh dari tim proyek Bendungan Tamblang, terdapat 8 titik lokasi ditemukannya terowongan air yang semula diduga dibuat pada masa pendudukan Belanda di Bali.

Namun, hanya dua lokasi yang dapat diamati karena menyangkut faktor keamanan pengunjung proyek.

Baca juga: Bendungan Tamblang, Pertama di Asia Tenggara yang Gunakan Inti Aspal

Terowongan lokasi 1 terletak di sumbu bendungan, memiliki panjang 480 meter. Setelah dilakukan observasi ke dalam terowongan.

Sebab, terdapat bekas-bekas pengerjaan oleh manusia dan beberapa ceruk kecil yang diduga sebagai tempat meletakkan sumber cahaya untuk penerangan.

Terowongan lokasi 2 terletak di sebelah selatan (hulu) Sungai Aya atau Tukad Aya.

8. Terdapat 3 buah sarkofagus

Selain itu, di sekitar lokasi proyek Bendungan Tamblang, juga ditemukan 3 buah sarkofagus yang terletak di tegalan dan halaman rumah penduduk setempat. Lokasinya terletak di atas lokasi terowongan 2 Tukad Aya.

Ketiga sarkofagus berbahan tufa, dengan tonjolan sederhana berbentuk segiempat pada keempat sisi, namun hanya bagian wadah saja.

Adapun satu sarkofagus yang paling besar telah dibuatkan bangunan pelindung oleh penemunya dan posisinya masih insitu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Tepat Membersihkan Furnitur Plastik dengan Cairan Pemutih

Cara Tepat Membersihkan Furnitur Plastik dengan Cairan Pemutih

Umum
Jembatan 'Mobile' di Swiss, Inovasi Perbaikan Jalan Tanpa Menutup Jalur

Jembatan "Mobile" di Swiss, Inovasi Perbaikan Jalan Tanpa Menutup Jalur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Malang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Malang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Berita
Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Berita
Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Tips
Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Berita
Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Ritel
SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Hotel
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com