Dalam percepatan pembangunannya, Hutama Karya selaku salah satu kontraktor, menggunakan berbagai macam teknologi pada aspek konstruksi bahkan lingkungan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menjelaskan, terdapat tiga teknologi digitalisasi konstruksi yang digunakan.
Meliputi utilisasi terrestrial laser scanner, kolaborasi manajemen proyek Building Information Modelling (BIM), serta inovasi teknologi pembangunan energi baru terbarukan PLTB.
Sementara dalam aspek lingkungan Hutama Karya melakukan penanaman vetiver sebagai perkuatan lereng slope disposal atau spoil bank material buangan hasil galian.
Waktu Pembangunan 5 Tahun
Pembangunan Bendungan Semantok dimulai pada Desember 2017 silam. Kemudian menjalani pengisian awal (impounding) pada Juni 2022.
Hingga akhirnya bendungan tersebut diresmikan Jokowi pada Desember 2022. Artinya, pembangunan Bendungan Semantok memakan waktu 5 tahun.
Telan Biaya Rp 2,5 Triliun
Menurut Jokowi, pembangunan Bendungan Semantok menghabiskan anggaran Rp 2,5 triliun.
"Bukan uang yang sedikit. Tapi memang kapasitas tampung dari bendungan ini adalah sangat besar sekali," ujarnya saat peresmian.
Spesifikasi Bendungan Semantok
Melansir dari laman Kementerian PUPR, Bendungan Semantok dibangun dengan tipe zonal inti tegak yang memiliki tinggi 38,5 meter dan panjang puncak bendungan 3.100 meter.
Potensi Manfaat
Selain sebagai penyedia air baku sebesar 312 liter per detik dan pariwisata, Bendungan Semantok memiliki volume tampung 32,67 juta meter kubik.
Baca juga: Bendungan Senilai Rp 1,7 Triliun di NTB Siap Diresmikan
Bendungan ini juga dilengkapi jaringan irigasi sebesar 2,47 meter kubik per detik untuk menyuplai air irigasi persawahan seluas 1.900 hektar.