Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Punya Infrastruktur Pengendali Banjir Berbasis Alam, Ini Profilnya

Kompas.com - 07/10/2022, 16:15 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta membangun tiga Ruang Limpah Sungai (RLS) untuk mengendendalikan banjir. Yakni RLS Lebak Bulus, RLS Brigif, dan RLS Pondok Ranggon.

RLS merupakan salah satu project pertama di Indonesia yang menerapkan pendekatan berbasis alam untuk menangani limpahan air sungai.

Agar dapat mengurangi beban aliran sungai di kawasan hilir atau saat dialirkan ke laut.

"Jadi, kita punya pendekatan baru, di mana kita sediakan ruang parkir air sementara saat air sungai berlimpah, guna mengurangi beban di kawasan hilir sungai," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikutip dari laman Pemprov DKI Jakarta, Kamis (06/10/2022).

Menurut dia, kehadiran RLS selain untuk pengendalian banjir, juga memiliki fungsi sebagai Ruang Terbuka Biru (RTB).

 

Harapannya akan mengembalikan ekosistem sempadan sungai seperti sedia kala sekaligus menjadi ruang ketiga yakni tempat interaksi dan berkegiatan antar warga.

"Sehingga, kita berharap akan muncul kembali hewan air, tanaman rindang, dan burung yang berdatangan dan menjadi ekosistem yang sehat," pungkas Anies.

Baca juga: Bendungan Ciawi dan Sukamahi Kelar Oktober, Siap Kontrol Banjir Jakarta

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal, menambahkan, kehadiran RLS merupakan wujud naturalisasi sungai dan bagian dari 942 project (9 polder, 4 retensi air, dan 2 peningkatan kapasitas sungai).

Waktu pelaksanaan pembangunan RLS adalah 15 bulan terhitung sejak 3 November 2021 dan direncanakan akan selesai pada Desember 2022.

Desain RLS dibuat dengan pendekatan penghijauan tanpa mengurangi kaidah-kaidah pengendalian banjir. Baik secara struktur maupun desain kapasitas tampungan hingga desain rencana bangunan air.

Menurut Yusmada Faizal, secara progres dapat dikatakan bahwa perkembangan pembangunan masih berjalan sesuai rencana.

Untuk memenuhi hal tersebut pekerjaan yang diutamakan adalah pekerjaan galian tanah untuk membentuk area RLS.

"Hingga saat ini, kapasitas rencana tampungan air sudah terpenuhi 95 persen," imbuh Yusmada Faizal.

Adapun rincian pembangunan RLS sebagai berikut:

Baca juga: Banjir Terus Berulang di Tol BSD, Ini Akar Masalah dan Solusinya

RLS Pondok Ranggon

RLS ini memiliki volume tampungan kurang lebih 890.000 meter kubik. Untuk mereduksi debit banjir Kali Sunter.

Berfungsi sebagai tampungan sementara untuk mengurangi debit puncak Kali Sunter saat terjadi hujan ekstrem dan mengurangi dampak genangan di daerah hilir (sistem aliran Kali Sunter).

Terutama di wilayah Kelurahan Pondok Bambu, Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Cipinang Melayu, Kelurahan Lubang Buaya, dan Kelurahan Setu.

RLS Lebak Bulus

RLS ini memiliki volume tampungan sekitar 44.000 meter kubik. Untuk mereduksi debit banjir Kali Grogol.

Berfungsi menjadi tampungan sementara saat terjadi hujan ekstrem dan mengurangi dampak genangan di daerah hilir Kali Grogol, seperti Palmerah dan Kebayoran.

Baca juga: Antisipasi Banjir Rob di Pantura Jateng, Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah

RLS Brigif

RLS ini memiliki volume tampungan kurang lebih 256.000 meter kubik. Fungsi utamanya mereduksi debit banjir Kali Krukut.

Berfungsi menjadi tampungan sementara saat terjadi hujan ekstrem dan mengurangi dampak genangan di daerah hilir Kali Krukut seperti Petogongan, Kemang, Cilandak, dan Ciganjur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com