Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Meski Utang Indonesia Rp 7.000 Triliun, tapi Produktif untuk Jalan Tol

Kompas.com - 08/08/2022, 19:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANTEN, KOMPAS.com - Meskipun Indonesia memiliki utang sebesar Rp 7.000 triliun, namun hal itu dialokasikan untuk kegiatan produktif seperti jalan tol.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko-Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara groundbreaking Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 3 Cileles-Panimbang di Banten, Senin (8/8/2022).

“Kalau orang bilang ada utang, betul (Rp 7.000 triliun), tapi utang produktif seperti jalan tol,” ungkap Luhut.

Luhut mencontohkan, terkait proyek jalan tol yang nantinya beroperasi dapat membayar utangnya sendiri.

Menurut dia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan utang terkecil di dunia. Karena, hanya 40 persen sekian dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Bila dibandingkan dengan negara maju, mereka memiliki utang hingga 100 persen dari PDB.

Dia mengungkapkan, Pemerintah telah menghitung Return on Investment (ROI) atau pengembalian investasi secara akurat dalam pembangunan proyek jalan tol.

"Kalau ini dibangun (proyek tol) simpul-simpul ekonomi akan timbul dan dia akan membayar sendiri utangnya. Dan kita salah satu negara yang punya utang terkecil di dunia," ungkap Luhut. 

Baca juga: Resmi, Seksi Pamungkas Tol Serang-Panimbang Mulai Dibangun

Adapun seksi pamungkas Tol Serang-Panimbang atau Seksi 3 Cikeles-Panimbang mulai dibangun menyusul groundbreaking yang dilakukan Luhut bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Berdasarkan data teknis laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, pengerjaan jalan bebas hambatan berbayar sepanjang 83,67 kilometer ini menyisakan dua seksi.

Seksi 2 Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,17 kilometer dengan progres konstruksi maupun pembebasan lahan masing-masing telah mencapai 31,20 persen dan 71,85 persen.

Sedangkan Seksi 3 Cileles-Panimbang 33 kilometer yang mencapai progres pembebasan lahan 77,90 persen dan baru saja dilaksanakan groundbreaking.

Kedua seksi yang belum tuntas ini akan ditargetkan dapat beroperasi pada Kuartal I tahun 2024.

Sebelumnya, Seksi 1 Serang-Rangkasbitung sepanjang 26,5 kilometer telah beroperasi sejak 2021 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com