Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Rusun di Papua Barat Kelar Dibangun Akhir 2022, Berapa Dana yang Dihabiskan?

Kompas.com - 03/08/2022, 06:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun tiga rumah susun (rusun) di Provinsi Papua Barat dengan menggelontorkan dana sebesar Rp 57,84 miliar.

Pembangunan rusun ini diperuntukkan bagi generasi milenial hingga Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Papua II Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian PUPR Yance Pabisa berharap agar seluruh rusun di Papua Barat rampung dibangun akhir tahun ini.

"Kami juga berharap dukungan dari seluruh mitra kerja agar setelah rusun ini selesai dibangun bisa segera dikelola dan dimanfaatkan dengan baik," ungkap Yance dalam rilis, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Habiskan Rp 20,6 Miliar, Rusun ASN BPKP Dilengkapi Lapangan Olahraga

Berdasarkan data Balai P2P Papua II Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, hunian vertikal yang akan dibangun yaitu Rusun Sekolah Seminari Menengah Petrus Van Diepen (Keuskupan Manokwari-Sorong) di Jalan Melati Kompleks Misi, Mariat Pantai, Aimas, Kabupaten Sorong.

Rusun ini dibangun satu tower dengan hunian tipe barak supermini sebanyak 28 unit. Untuk anggaran pembangunan rusun tersebut senilai Rp 3,55 miliar.

Selanjutnya adalah Rusun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tambrauw yang akan dibangun di kompleks perkantoran tersebut di Kelurahan Fef, Distrik Fef, Kabupaten Tambrauw.

Hunian vertikal ini hanya dibangun satu tower dengan hunian tipe 36 sebanyak 44 unit, serta total anggaran pembangunan senilai Rp 27,3 miliar.

Baca juga: Rusun ASN Kejati Sumsel Dibangun Sejajar Kantor Gubernur, Ini Spesifikasinya

Sementara yang ketiga adalah Rusun Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat di Jalan Yos Sudarso, Kabupaten Manokwari.

Sama seperti dua lainnya, rusun ini juga dibangun satu tower dengan tipe hunian 36, sebanyak 44 unit, serta menghabiskan total anggaran pembangunan Rp 26,99 miliar.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pembangunan rusun ini diharapkan agar generasi milenial dan ASN bisa belajar tinggal di model hunian itu guna mengatasi keterbatasan lahan yang ada.

"Kami ingin generasi milenial dan ASN di daerah juga bisa belajar tinggal di rusun," ungkapnya.

Dia memastikan, setiap hunian vertikal yang dibangun Kementerian PUPR sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, serta meubelair seperti meja, kursi, lemari pakaian dan tempat tidur.

Dengan demikian, para penghuni tinggal masuk dan membayar sewa sesuai dengan tarif yang diatur oleh pihak pengelola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com