Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2022, 15:45 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang mempelajari kemungkinan kereta gantung menjadi moda transportasi alternatif di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal itu dikemukakan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa ketika mengunjungi Stevenson Fishing Port, Harbour Flight Centre, dan Boeing di Amerika Serikat, pada Rabu (20/07/2022) lalu.

Menurutnya, Bappenas sedang mempelajari regulasi pengembangan kereta gantung, seaplane, dan pesawat jarak menengah. Sebagai moda transportasi alternatif di Indonesia, termasuk IKN.

Karena upaya pembangunan kereta gantung masih terhambat, terutama aspek skema pembiayaan dan isu pemanfaatan ruang udara.

Baca juga: Bangun Infrastruktur Air Bersih di IKN, Pemerintah Duet dengan Korsel

"Saat ini sedang dilakukan penjajakan kesesuaian kereta gantung sebagai angkutan perkotaan di IKN dan pariwisata, termasuk kesesuaian aspek topografi wilayah serta added advantage berupa panorama kota," ujar Suharso dikutip dari laman Bappenas, Selasa (26/07/2022).

"Pemerintah juga sedang menelaah pengembangan kereta gantung yang terintegrasi dengan Rencana Induk dan Sistem Transportasi Perkotaan di IKN," tandasnya.

Di sisi lain terkait seaplane, penggunaannya juga sedang dijajaki. Utamanya untuk kota waterfront seperti Jakarta, Palembang, Surabaya, dan Denpasar.

Baca juga: IKN Bakal Miliki Jaringan Jalur Kereta Api, Berikut Rencananya

Kajian Kementerian Perhubungan merekomendasikan sembilan lokasi pariwisata di Indonesia.

Namun permintaan terhadap angkutan seaplane perlu dilakukan penelaahan segmentasi pasar dan konektivitas yang dilayani.

"Operasional seaplane di Indonesia mayoritas didominasi swasta dengan peran pemerintah yang masih terbatas pada sisi pemberian izin operasional pesawat apung namun tidak mencakup pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian bandara perairan," pungkas Suharso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com