Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Peningkatan Investasi di Labuan Bajo, Jokowi: Penataan Kawasan Harus Terintegrasi

Kompas.com - 22/07/2022, 11:26 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan adanya peningkatan investasi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini ditandai dengan maraknya pembangunan hotel-hotel dan fasilitas akomodasi pasca penataan Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DSPS).

Sebagaimana laporan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang menyebutkan, terdapat 11 hotel bintang 3 hingga bintang 5 dengan total kapasitas sebanyak 848 kamar, dan ditargetkan terus bertambah hingga 1.500 kamar sampai akhir 2022.

Oleh karena itu, menurut Jokowi, penataan kawasan ini harus terintegrasi semuanya. Mulai dari penyediaan air, dan listrik.

"Penataan kawasan semuanya terpadu sehingga kebutuhan-kebutihan yanh ada bisa terpenuhi," ujar Jokowi saat meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAAM) Wae Mese II, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: SPAM Wae Mese II Tuntas, 70 Persen Warga Manggarai Barat Terlayani

Sebelumnya, Jokowi telah meresmikan sejumlah fasilitas infrastruktur yang berkaitan dengan penataan kawasan.

Seperti penataan Kampung Baru, penataan Marina Labuan Bajo, perluasan Bandara Internasional Komodo, penataan Pulau Rinca, dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Warloka.

Menyusul, Jumat ini peresmian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wae Mese II.

Untuk diketahui, SPAM Wae Mese II tuntas dibangun Maret 2022.

Kehadiran SPAM dengan biaya konstruksi Rp 159 miliar ini, menambah kapasitas air minum di Kabupaten Manggarai Barat menjadi 100 liter per detik dari sebelumnya 40 liter per detik.

Dengan demikian, jumlah sambungan rumah tangga (SR) yang terlayani sebanyak 8.000 SR atau 40.000 penduduk.

Ini artinya, sudah sekitar 70 persen dari total 56.000 penduduk Manggarai Barat, termasuk Labuan Bajo yang mengalami peningkatan kebutuhan air sangat pesat, dapat terlayani.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan, dibangunnya Labuan Bajo sebagai DPSP, mendorong meningkatnya kebutuhan air.

"Tidak hanya untuk turis, tapi juga seluruh warga. Selama ini ada gap antara hotel dan penduduk. Dianggapnya pemerintah hanya melayani hotel. Sehingga, penduduk ini agak cemburu, dulu," ungkap Basuki saat meninjau SPAM Wae Mase II, Rabu (20/7/2022).

Jadi, menurut Basuki, dengan tambahan kapasitas 100 liter per detik, ini bisa mengurangi gap antara industri, pariwisata, dan masyarakat.

Bahkan, hingga saat ini SPAM Wae Mase II sudah membawa manfaat keekonomian berupa revenue Rp 600 juta per bulan.

Namun demikian, Basuki menegaskan, SPAM Wae Mase II tidak dibangun untuk mengutamakan dividen melainkan pelayanan masyrakat semaksimal mungkin melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Untuk semakin meningkatkan kualitas dan operasional layanan air minum, sumber Daya operator sudah dilatih di Balai Air Minum PUPR, Bekasi, selama sebulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com