JAKARTA, KOMPAS.com - Kota Samarinda, Kalimantan Timur, nantinya akan menjadi salah satu kota yang terkena dampak positif dari pembangunan IKN Nusantara.
Namun sayangnya, tata kota Samarinda dinilai cukup tertinggal bila dibandingkan dengan ibu kota provinsi lainnya di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Principal Arsitek Studio 360 Samarinda Vergian Septiandy dalam Seminar Online Arsitektur Sekitar Ibu Kota Baru, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Jadi Jantung IKN, Samarinda Sediakan Rumah Murah Tak Sampai Rp 250 Juta
“Penataan kota di Samarinda ini masih tertinggal bila dibandingkan dengan ibukota provinsi lainnya. Di sini juga tidak memiliki peninggalan aristektur bangunan kolonial,” ungkap Vergian.
Dikatakan, Samarinda awalnya mulai dihuni pada tahun 1600an, di mana merupakan pemberian Kerajaan Kutai Kartanegeara untuk menjadi suaka bagi orang Bugis Wajo.
Karena itu, hingga sekarang di masih ada pengaruh arsitektur Sulawesi pada bentuk rumah-rumah tradisional di Samarinda terutama pada bagian atap.
“Kota ini mungkin tidak didesain seperti kota besar lainya sehingga pembangunannya masih terpusat di satu titik saja dan lambat melebar ke daerah lain,” papar Vergian.
Selain itu, kondisi jalan kota Samarinda sangat terbatas sehingga masih mengakibatkan kemacetan di jam-jam tertentu. Jalan raya juga tidak ramah bagi pejalan kaki.
Tak hanya itu, hingga sekarang banjir akibat meluapnya sungai Mahakam masih sering terjadi sehingga sangat menggangu.
Sejumlah masalah tersebut masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.
Karena itu, untuk menyambut kehadiran IKN, Vergian meminta pemerintah Samarinda harus bergegas dan membenahi banyak hal agar tidak tertinggal di kemudian hari.
Baca juga: Progres Terkini Jalan Penghubung Kota-kota di Kaltim Menuju Bandara Samarinda
Untuk diketahui, proses pembangunan IKN sudah mulai berlangsung pada tahun ini dengan rampungnya pembangunan bendungan Sepaku Semoi.
Rencananya proses perpindahan akan mulai dilakukan pada tahun 2024 mendatang secara bertahap.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.