Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusus Warga Terdampak Badai Seroja Gunakan RISHA, Apa Itu?

Kompas.com - 20/07/2022, 19:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyerahkan kunci secara bertahap 386 rumah khusus (rusus) bagi warga terdampak Badai Siklon Tropis Seroja di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pembangunan rusus yang menjadi huntap Ini dilaksanakan oleh PT PP (Persero) Tbk dan konsultan pengawas dari PT Virama Karya (Persero).

Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan melalui Direktorat Rumah Khusus (Rusus) membangun rusus tersebut di atas lahan seluas 18,85 hektar.

Pembangunannya tersebar di lima desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Pantar Timur, tepatnya di Desa Nulle 52 unit, Desa Kaleb 170 unit, Desa Bunga Bali 61 unit, Desa Lalafang 53 unit, serta Kecamatan Pantar Tengah di Desa Tamakh 50 unit.

Pembangunan rusus warga terdampak Badai Siklon Tropis Seroja menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Lantas, apa itu RISHA?

Konsep rumah ini dikembangkan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR.

Dilansir dari eproduklitbang.pu.go.id, RISHA merupakan rumah dengan konsep knock-down, di mana proses pembangunannya tidak membutuhkan semen dan bata, melainkan menggabungkan panel-panel beton dengan baut.

Pembangunan rumah dengan model RISHA dapat diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih cepat.

Setelah melalui proses pengembangan sejak tahun 2004, rumah ini diklaim memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Sesuai namanya, RISHA yang hingga kini telah didirikan di lebih dari 60 wilayah di Indonesia dengan jumlah mencapai ratusan ribu unit, lebih diperuntukkan bagi warga kelas menengah ke bawah.

RISHA dirancang sedemikian rupa agar biaya produksi maupun pemasangannya tidak membebani konsumen.

Dengan konsep ini, setiap orang dapat membangun rumah dengan harga lebih murah.

Selain lebih murah, manfaat lain dari pembangunan RISHA jadi lebih cepat, sekaligus diklaim mampu menahan gempa.

Bisa dibangun dua lantai

Seperti rumah pada umumnya, konsep RISHA memungkinkan untuk dibangun dua lantai, tentu dengan sejumlah persyaratan di antaranya:

1. Beban hidup untuk lantai dan rumah tinggal sederhana dengan beban 125 kilogram per meter persegi.

Artinya, harus dihindari perubahan fungsi ruang, misalnya berubah peruntukannya menjadi gudang, perpustakaan, asrama, atau lantai sekolah.

2. Konstruksi lantai hanya dapat menggunakan balok loteng dan papan kayu atau multi-block. Untuk rumah bertingkat sederhana, sudah dicoba dengan lantai keramik-beton.

3. Sementara untuk lantai dari bahan beton bertulang, belum direkomendasikan, seperti halnya permainan anak-anak lego yang bisa dibongkar pasang, begitu juga dengan RISHA.

Baca juga: Kini, Warga Terdampak Badai Siklon Tropis Seroja Bisa Tempati Rusus

Komponennya dibuat secara pabrikasi dengan kostruksi penyusun rumah berdasarkan ukuran modular. Sistem ini dibuat dengan tujuan mendukung Kepmen Kimpraswil Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Rumah Sederhana Sehat (RSH).

RISHA merupakan solusi untuk perumahan masyarakat yang berpenghasilan rendah, pengungsi korban bencana, dan rumah darurat.

Dari segi kualitas juga sangat terjamin, karena sebagian besar material adalah fabrikasi, sehingga meminimalisasi faktor kesalahan manusia.

Hanya Rp 50 juta per unit tipe 36

Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).Dok. Kementerian PUPR. Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Dari segi biaya, RISHA juga sangat kompetitif bahkan cenderung jauh lebih murah dibandingkan rumah konvensional pada umumnya.

Untuk membangun satu unit RISHA tipe 36, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 50 juta per unit dan sudah lengkap dengan kamar mandi.

Kementerian PUPR juga telah menyosialisasikan konsep RISHA sejak diluncurkan hingga saat ini.

Bahkan, juga mendorong agar Usaha Kecil Menengah (UKM) turut serta memproduksi dan memiliki keterampilan mendirikan rumah dengan RISHA.

UKM dan pengembang dipersilahkan untuk memproduksi dan membangun RISHA dengan menghubungi PKPT Kementerian PUPR.

Kementerian PUPR pun akan memberikan lisensi secara cuma-cuma, serta pelatihan bagi mereka.

Struktur Bangunan RISHA

Pada dasarnya, RISHA dibuat dengan struktur bangunan yang terdiri dari tiga jenis panel dari bahan beton bertulang yang merupakan campuran semen, pasir, dan kerikil.

Berikut ini penjelasan mengenai ketiga jenis panel itu:

Panel 1, memiliki ketebalan 2,5 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 120 cm. Panel ini dikelilingi bingkai berukuran 6 cm x 10 cm.

Panel 2 dengan tebal 2,5 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 120 cm. Panel ini juga dikelilingi bingkai berukuran 6 cm x 10 cm.

Baca juga: Serah Terima Kunci, Ratusan Rumah Korban Bencana Seroja Siap Dihuni

Panel 3 berfungsi sebagai penyambung di bagian sudut dengan ketebalan 2,5 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 30 cm.

Sama dengan panel 1 dan 2, panel 3 pun dikelilingi bingkai berukuran 6 cm x 10 cm.

RISHA merupakan rumah yang simpel dan bisa dikerjakan oleh siapa pun. Hal itu dikarenakan cara mendirikan rumahnya dengan menyambung dan menyusun panel-panel sesuai ketentuan sehingga membentuk struktur bangunan rumah.

1.000 Unit Hunian Tetap Berteknologi RISHA untuk Korban Bencana NTT Ditargetkan Selesai September 2021PUPR 1.000 Unit Hunian Tetap Berteknologi RISHA untuk Korban Bencana NTT Ditargetkan Selesai September 2021

Struktur bangunan RISHA terdiri dari panel 1, 2, dan 3. Panel 1 dan 2 digunakan untuk balok dan kolom, sedangkan panel 3 untuk di bagian sudut.

Selanjutnya, ada tiga lubang yang terdapat di setiap panel itu. Masing-masing lubang itu untuk mur dan baut yang berfungsi menyambung antar-panel.

Sementara itu, sambungan dari panel ke kusen pintu dan jendela menggunakan batu bata merah dan batako.

Untuk membangun rumah tipe 36, setidaknya ada 138 panel yang dibutuhkan. Jumlah sebanyak itu terdiri dari 78 panel 1, 30 panel 2, dan 30 panel 3.

Baca juga: Menko PMK Tinjau Bantuan 1.922 Huntap untuk Korban Badai Seroja NTT

RISHA diciptakan dengan ukuran standar seluas 9 meter persegi, terdiri dari panjang 3 meter dan lebar 3 meter.

Ukuran tersebut bisa diperluas dengan menambah panel sesuai kebutuhan pemilik rumah.

Adapun untuk harga panel RISHA yaitu komponen P1: Rp 110.000 per meter persegi, komponen P2: Rp 100.000, komponen P3: Rp 90.000, panel dinding: Rp 160.000, panel kusen: Rp 50.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com