Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Setengah Abad REI, Indonesia Kembali Pimpin Organisasi Bergengsi Dunia FIABCI

Kompas.com - 20/05/2022, 05:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sejak 1976, BTN telah menyalurkan pembiayaan berupa kredit pemilikan rumah (KPR) bagi 5 juta unit rumah, dengan 3,7 juta di antaranya merupakan rumah subsidi dan 1,3 juta unit rumah komersial.

"Dari seluruh 5 juta unit rumah tersebut, 70 persen di antaranya bekerja sama dengan pengembang anggota REI," ungkap Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo.

Haru memastikan, BTN akan terus mendukung REI dan Pemerintah untuk bisa merumahkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui Program Sejuta Rumah, sehingga backlog 11 juta unit dapat berkurang.

"Tugas ini panjang, dari backlog 11 juta unit, tiap tahun rata-rata BTN menyediakan pembiayaan sekitar 180.000-200.000 rumah," cetus Haru.

Ke depan, BTN akan terus melakukan upaya membantu peningkatan kapasitas finansial calon-calon pemilik rumah agar dapat mewujudkan kebutuhan (need) menjadi permintaan (demand).

Tak hanya melalui pengenaan suku bunga kompetitif, melainkan juga fleksibilitas pembayaran cicilan melalui program Graduated Payment Mortgage (GPM).

Selain itu, BTN bersama REI bersepakat membentuk skema baru kepemilikan rumah rent to own homes. atau RTO.

Skema "sewa beli rumah" ini merupakan jenis perjanjian khusus yang memungkinkan konsumen dapat membeli rumah setelah beberapa tahun menyewanya.

"Pada awal sewa tiga sampai lima tahun pertama. Setelah itu beli. Ini merupakan kesempatan bagi MBR untuk mendapatkan hunian," ujar Haru.

Totok menambahkan, usulan skema ini akan diajukan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Basuki Hadimuljono, Jumat (20/5/2022).

Jika disetujui, skema RTO ini akan mulai diterapkan di kawasan-kawasan kota mandiri dengan basis industri, seperti di Cikarang, Karawang, dan lainnya.

Salah satu proyek percontohan yang akan dibangun berupa rusunami di Jababeka City. Unit-unit rusunami ini dapat diakses oleh para pekerja industri dengan memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari BTN.

"Ini seperti sistem sharing pembiayaan. Pekerja 40 persen, pengembang sebagai owner 60 persen. Setelah lima tahun sewa berjalan, pekerja bisa memutuskan untuk membelinya dengan membayar cicilan per bulan ke BTN untuk masa 10 tahun hingga 15 tahun berikutnya," pungkas Totok.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com