Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Catatan Setengah Abad REI, Indonesia Kembali Pimpin Organisasi Bergengsi Dunia FIABCI

Dalam usia setengah abad ini, REI tak hanya mampu berkontribusi dalam membangun properti di Indonesia, melainkan juga melahirkan putera-putera terbaik untuk memimpin organisasi bergengsi dunia. 

Salah satu organisasi dimaksud adalah Federasi Realestat Dunia atau Fédération Internationale des Administrateurs de Bien-Conselis Immobiliers (FIABCI) yang berada di bawah naungan UN Habitat.

Tokoh REI Budiarsa Sastrawinata akan dilantik sebagai FIABCI World President untuk periode 2022-2023, pada Juni mendatang.

Dengan dilantiknya Budiarsa ini sekaligus menjadikan Indonesia tercatat sebagai negara yang telah memimpin FIABCI tiga kali sejak bergabung pada 1977.

Dua kepemimpinan sebelumnya dipegang oleh Ir Ciputra (1989-1990) dan Ferry Sonnevile (1995-1996).

Selain itu, untuk keempat kalinya tokoh REI lainnya yakni Rusmin Lawin (saat ini menjabat Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Hubungan Luar Negeri) juga akan dilantik menjadi President FIABCI Regional Asia Pacific periode 2022-2023.

Adapun putra terbaik REI lainnya yang pernah menjabat sebagai President FIABCI Regional Asia Pacific adalah Teguh Satria dan Soelaeman Soemawinata.

“Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi REI, bahkan bagi Indonesia karena putera-putera terbaik Indonesia mampu meraih posisi paling bergengsi di kancah industri realestat dunia,” ujar Keta Umum DPP REI Paulus Totok Lusida, Kamis (19/5/2022).

Menurut Totok, saat dibentuk pada 11 Februari 1972, REI telah membangun beragam jenis properti mulai dari perumahan di semua segmen, perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, resor, superblok serta berbagai kota baru dan kota mandiri di seluruh pelosok negeri.

Saat ini, anggota REI mencapai sekitar 6.300 perusahaan properti yang tersebar di 34 provinsi, dan akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kebijakan serta mitra kerja dalam pembangunan perumahan dan permukiman secara berkelanjutan.

Sinergi BTN dan Pemulihan Ekonomi

Totok menuturkan, Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat pengembang untuk terus membantu masyarakat mendapatkan rumah yang sehat dan layak huni.

Meski dalam situasi sulit, REI akan terus berjuang memasok hunian bagi masyarakat sekaligus mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Seperti diketahui, sektor properti memiliki efek berganda kepada 174 industri terkait lainnya dan 350 UMKM. Sehingga, jika sektor properti bangkit maka dampaknya akan terasa terhadap perekonomian negara secara keseluruhan.

Sektor properti juga dianggap terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi sekitar 13,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020 baik dari penjualan properti, tanah, kegiatan konstruksi dan lain-lain.

Oleh karena itu, kata Totok, REI akan terus melakukan terobosan-terobosan inovatif dengan dukungan  berbagai pihak, terutama perbankan.

Salah satu bank yang menjadi mitra strategis dan mewarnai perjalanan REI adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.

Sejak 1976, BTN telah menyalurkan pembiayaan berupa kredit pemilikan rumah (KPR) bagi 5 juta unit rumah, dengan 3,7 juta di antaranya merupakan rumah subsidi dan 1,3 juta unit rumah komersial.

"Dari seluruh 5 juta unit rumah tersebut, 70 persen di antaranya bekerja sama dengan pengembang anggota REI," ungkap Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo.

Haru memastikan, BTN akan terus mendukung REI dan Pemerintah untuk bisa merumahkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui Program Sejuta Rumah, sehingga backlog 11 juta unit dapat berkurang.

"Tugas ini panjang, dari backlog 11 juta unit, tiap tahun rata-rata BTN menyediakan pembiayaan sekitar 180.000-200.000 rumah," cetus Haru.

Ke depan, BTN akan terus melakukan upaya membantu peningkatan kapasitas finansial calon-calon pemilik rumah agar dapat mewujudkan kebutuhan (need) menjadi permintaan (demand).

Tak hanya melalui pengenaan suku bunga kompetitif, melainkan juga fleksibilitas pembayaran cicilan melalui program Graduated Payment Mortgage (GPM).

Selain itu, BTN bersama REI bersepakat membentuk skema baru kepemilikan rumah rent to own homes. atau RTO.

Skema "sewa beli rumah" ini merupakan jenis perjanjian khusus yang memungkinkan konsumen dapat membeli rumah setelah beberapa tahun menyewanya.

"Pada awal sewa tiga sampai lima tahun pertama. Setelah itu beli. Ini merupakan kesempatan bagi MBR untuk mendapatkan hunian," ujar Haru.

Totok menambahkan, usulan skema ini akan diajukan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Basuki Hadimuljono, Jumat (20/5/2022).

Jika disetujui, skema RTO ini akan mulai diterapkan di kawasan-kawasan kota mandiri dengan basis industri, seperti di Cikarang, Karawang, dan lainnya.

Salah satu proyek percontohan yang akan dibangun berupa rusunami di Jababeka City. Unit-unit rusunami ini dapat diakses oleh para pekerja industri dengan memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari BTN.

"Ini seperti sistem sharing pembiayaan. Pekerja 40 persen, pengembang sebagai owner 60 persen. Setelah lima tahun sewa berjalan, pekerja bisa memutuskan untuk membelinya dengan membayar cicilan per bulan ke BTN untuk masa 10 tahun hingga 15 tahun berikutnya," pungkas Totok.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/05/20/053000921/catatan-setengah-abad-rei-indonesia-kembali-pimpin-organisasi-bergengsi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke