Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2022, 18:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan umur pemakaian, bangunan rumah juga harus mendapatkan perawatan untuk memastikan keamanan dan kenyamanannya.

Pasalnya, bangunan pasti akan mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu, terlebih bagi rumah yang lama tidak dihuni.

Dewan Pertimbangan yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta menjelaskan, kerusakan adalah konsekuensi dari rumah yang tidak dihuni.

"Konsekuensi dari itu (tidak dihuni). Kalau tidak ada orangnya, tidak ada yang merawat kan. Kalau kosong tapi tetap ada yang memelihara, tidak ada masalah," ungkap Davy kepada Kompas.com, Selasa (17/5/2022).

Sementara itu, melansir unggahan Instagram National Affordable Housing Program (NAHP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terdapat beberapa tahapan perawatan bangunan rumah.

Baca juga: Ingin Punya Rumah Berbahan Beton? Simak Keuntungannya

Berikut 3 tahapan perawatan bangunan rumah yang dimaksud:

Perawatan rutin

Bangunan rumah harus rutin dirawat setiap hari, terutama bagi komponen rumah yang sering digunakan dan sudah mendapatkan perbaikan.

Misalnya, lantai rumah yang harus disapu hingga kamar mandi, toilet dan dapur yang harus dibersihkan.

Perawatan berkala

Perawatan berkala setiap satu atau dua minggu sekali dibutuhkan untuk komponen jendela, bak madi, kusen dan daun pintu kamar mandi serta pembersihan saluran buangan dapur dan kamar mandi.

Selain itu, perawatan bangunan rumah setiap satu atau tiga bulan sekali dibutuhkan oleh engsel jendela dan pintu, lubang ventilasi, penutup atap khususnya di bagian kerpus atau yang disemen.

Baca juga: Meski Lebih Cepat Dibangun dan Hemat Energi, Rumah Prefabrikasi Sulit Dijual Kembali

Perawatan berkala setiap enam bulan sampai satu tahun sekali dibutuhkan jika ada keretakan dinding batu atau batako hingga dinding papan, kayu atau bambu.

Perawatan berkala juga termasuk menjauhkan akar tanaman atau pohon dari pondasi, serta merawat drainase yang berdekatan dengan pondasi.

Perawatan insidentil

Berbeda dengan kedua tahapan perawatan lain, perawatan insidentil dilakukan ketika terdapat komponen bangunan yang mengalami kerusakan karena suatu hal.

Sebagai contoh adalah keretakan bagian pertemuan atau sambungan komponen lama dengan komponen baru.

Contoh lainnya adalah sambungan konstruksi dari bahan bangunan yang berbeda atau kerusakan bagian pondasi karena penurunan tanah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com