JAKARTA, KOMPAS.com - Secondary skin merupakan istilah yang familiar dalam dunia arsitektur.
Secondary skin yaitu salah satu bagian atau lapisan terluar dari fasad bangunan yang umumnya tidak langsung menempel pada dinding eksterior rumah.
Seperti namanya, secondary skin biasa digunakan oleh para arsitek sebagai lapisan kedua yang berfungsi untuk melindungi sebuah bangunan terutama dari panas matahari.
Baca juga: Mengenal Girder, Komponen Penting Dalam Pembangunan Jembatan
Dengan lapisan tersebut, cahaya matahari yang masuk ke dalam sebuah bangunan dapat terkontrol dengan baik.
Dengan begitu membuat suhu di dalam ruangan gedung jadi lebih sejuk.
Karena itu, berikut sejumlah manfaat dari secondary skin pada sebuah bangunan:
1. Kurangi hawa panas pada bangunan
Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya mengatakan fungsi dari secondary skin yaitu memininmalisasi hawa panas yang masuk ke dalam sebuah bangunan.
Menurutnya, secondary skin ini akan menjadi pelindung, di mana cahaya matahari tidak bisa masuk secara langsung karena terhalang oleh kisi-kisinya.
Dengan begitu, membuat hunian jadi lebih adem namun tanpa kehilangan paparan sinar matahari dari luar.
"Paling utama itu membantu mengurangi cahaya matahari yang masuk ke dalam bangunan," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (02/02/2022).
Bambang menyebut, biasanya secondary skin pada sebuah hunian dibuat tanpa jendela lagi di dalamnya. Dengan begitu penghuni rumah jadi bisa merasakan udara sejuk di sore hari.
2. Mempercantik bangunan
Fungsi lain dari secondary skin adalah untuk mempercantik tampilan bangunan.
Secondary skin memiliki model dan motif yang kaya dan bervariasi. Dengan begitu dapat membuat tampilan bangunan menjadi lebih estetik dan tidak membosankan.