"Manfaat lainnya itu untuk mempercantik tampilan bangunan, dengan berbagai corak dan motif yang bisa diterapkan," ujarnya.
Secondary skin pada bangunan bertingkat rendah bisanya menggunakan material kayu.
Sementara untuk bangunan bertingkat tinggi menggunakan material metal.
"Kalau untuk hunian juga biasanya menggunakan material kayu, misalnya untuk profil garis-garis dan sebagainya," tutur dia.
3. Media tanam
Selanjutnya, secondary skin juga sering kali dimanfaatkan sebagai media tanam yang membuat tampilan gedung menjadi lebih fresh.
Tanaman yang digunakan pun biasanya memakai jenis tanaman rambat yang dapat menambah kesan hijau pada bangunan.
Dengan begitu, penghuni rumah jadi tidak perlu repot mencari lahan baru untuk media tanam.
Tanaman yang ditempatkan pada secondary skin juga akan mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup sehingga dapat menjaga keberlangsungan tanaman tersebut.
4. Menghemat energi
Secondary skin dapat membuat suhu di dalam ruangan tetap sejuk.
Dengan begitu, akan menghemat biaya listrik dari penggunaan AC sepanjang waktu.
"Jadi bisa hemat energi juga, khususnya penggunaan AC yang sangat boros listrik," ucap dia.
Selain itu, tak sedikit pula bangunan yang menjadikan secondary skin sekaligus sebagai solar panel yang dapat menghasilkan energi listrik.
"Sehingga punya dua fungsi, yaitu sebagai skin facade dan menghasilkan listrik. Itu jauh lebih hemat lagi," pungkasnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.