JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR telah melakukan penataan serta pembangunan infrastruktur di kawasan Candi Borobudur, Jawa Tengah.
Pembangunan ini dilakukan selaras dengan upaya pelestarian Borobudur sebagai Situs Warisan Budaya Dunia (World Heritage Site).
Dukungan infrastruktur direncanakan secara terpadu mulai dari konektivitas, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, hingga perbaikan hunian masyarakat.
Diterapkan melalui sebuah rencana induk pengembangan infrastruktur yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Baca juga: Wajah Baru Kawasan Wisata Gunung Kemukus Usai Dipersolek
Seiring momen libur Lebaran 2022, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin telah meninjau kawasan Candi Borobudur pada 21-22 April 2022 lalu.
Dia memperkirakan pengunjung yang akan datang sangat banyak pada momen libur Lebaran tahun ini.
Jadi kawasan Candi Borobudur sudah dipersiapkan sedemikian rupa dari mulai gerbang masuk sampai berbagai fasilitas.
"Ekosistemnya sudah dibangun dengan baik sekali sebagai satu destinasi prioritas, bahkan selain jadi tempat wisata juga tempat pengembangan UMKM," ujar Wapres saat meninjau lokasi .
Menurut Ma'ruf Amin, kawasan Candi Borobudur dipastikan siap menyambut wisatawan pada libur panjang Hari Raya Idul Fitri.
"Saya mendengarkan penjelasan, dukungan infrastruktur seluruhnya sudah 100 persen kecuali tempat pemindahan para pedagang (UMKM) di Kujon," imbuhnya.
Relokasi area parkir dan pedagang ke Kampung Seni Kujon merupakan upaya untuk melestarikan Zona 2 kawasan Candi Borobudur.
Sehingga Zona 2 sebagai green belt dan buffer zone dapat berfungsi maksimal dalam mendukung Konservasi Candi Borobudur serta ruang kreatif budaya, pengembangan seni kerajianan lokal, dan ruang edukasi bagi pengunjung.
Baca juga: Kunjungi Candi Borobudur, Jokowi: Perbaikan Besar Dikerjakan dalam Dua Tahun
Kampung Seni Kujon direncanakan dapat menampung 2.061 kios. Terdiri dari kios kuliner, souvenir, pakaian serta parkiran dengan kapasitas 585 unit mobil, 300 motor, 105 bus.
Kebutuhan anggaran penataan Kampung Seni Kujon diperkirakan sebesar Rp 270,5 miliar. Untuk pembangunan pelataran depan (Entrance Hall), lansekap hutan tanaman langka.
Lalu, kios cinderamata/kuliner, galeri edukasi, outdoor space/aman batu, deck (feeder shuttle), area parkir dan pendopo, dan open stage.
Selain infrastruktur yang tengah dibangun, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan sejumlah infrastruktur lainnya.
Seperti pekerjaan preservasi Jalan Keprekan-Muntilan-Salam (Batas DIY) sepanjang 12,27 kilometer dan perbaikan jembatan sepanjang 499,6 meter.
Kementerian PUPR juga membangun jaringan perpipaan untuk mendukung Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Borobudur dengan kapasitas 30 liter per detik dan 300 Sambungan Rumah (SR).
Baca juga: Selama Mudik, 340 Pos Kesehatan Tersedia di Rest Area Tol hingga Lokasi Wisata
Kemudian, pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di 12 desa yang dilaksanakan melalui program padat karya serta penataan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan seluas 12,5 hektar untuk pengelolaan persampahan skala regional.
Selain itu juga menyelesaikan pembangunan 4 gerbang sebagai penanda fisik pada titik strategis jalur masuk ke Kawasan Budaya Borobudur.
Yakni Gerbang Blondo sebagai pintu masuk dari arah Semarang, Gerbang Palbapang dari arah Yogyakarta, Gerbang Kembanglimus dari arah Purworejo, dan Gerbang Klangon dari arah Kulon Progo.
Konsep pengembangan pondok wisata tersebut berupa rumah mengelompok (kluster) yang dilengkapi jalan setapak antar rumah/jalan lingkungan yang menghubungkan satu rumah dengan yang lain.
Dilengkapi pula penerangan jalan setapak/lingkungan, taman, drainase, jaringan air bersih, tempat pembuangan sampah, dan tempat duduk di taman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.