Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Saya Ikut Berdosa jika Tidak Berbuat Apa-apa Selamatkan Jakarta

Kompas.com - 01/04/2022, 21:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, dia merasa berdosa apabila tidak berbuat apa-apa untuk menyelamatkan Jakarta dari penurunan muka tanah dalam kurun 15 tahun mendatang.

"Nah kalau saya masih bisa menyaksikan (15 tahun mendatang), berarti saya ikut berdosa karena saya tidak berbuat apa-apa dalam rangka menyelamatkan Jakarta," terang dia saat memberikan sambutan di Jakarta, Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Bank Mandiri Guyur Kredit Rp 2,3 Triliun Buat Proyek Infrastruktur Ini

Hal ini berdasarkan permukaan tanah yang analisa yang dilakukan oleh Kementerian PUPR bersama Belanda dan Korea Selatan.

Dari analisa tersebut menunjukkan, permukaan tanah di DKI Jakarta mengalami penurunan 10 cm-20 cm per tahun.

Analisasi ini kemudian dikemukakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ketika menyinggung bahaya pemanasan global saat berpidato di Kantor Direktur Intelijen Nasional pada tahun lalu.

Oleh karenanya, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I merupakan salah satu upaya dalam mencegah penurunan muka air tanah Jakarta.

Baca juga: Jakarta Bisa Setop Pakai Air Tanah jika Tiga Proyek Ini Kelar Dibangun

Menurut Basuki, hanya dengan langkah tersebut, maka Jakarta bisa selamat dari penurunan muka tanah.

Jika hal tersebut tidak dicegah, maka juga akan berdampak pada 13 sungai yang melewati Jakarta tidak akan mengalirkan air secara gravitasi ke laut.

Adapun SPAM Regional Jatiluhur I juga berfungsi dalam menyediakan air minum curah sebesar 4.750 liter per detik untuk empat wilayah.

Rinciannya, Provinsi DKI Jakarta sebesar 4.000 liter per detik, Kota Bekasi sebesar 300 liter per detik, Kabupaten Bekasi 100 liter per detik, serta Kabupaten Karawang sebanyak 300 liter per detik.

Proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) tersebut menggunakan skema unsolicited dengan pemrakarsa konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, serta PT Tirta Gemah Ripah.

SPAM Regional Jatiluhur I telah melalui proses lelang yang dimulai dengan tahapan pra-kualifikasi pada Februari 2020 dan telah diterbitkan surat penetapan pemenang lelang kepada konsorsium pemrakarsa pada 20 November 2020.

Akhirnya, konsorsium tersebut membentuk Badan Usaha Pelaksana (BUP) yaitu PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com