Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Lintas Kota dan Provinsi Dibangun Tahun 2023, Segini Panjangya

Kompas.com - 01/04/2022, 17:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan proyek MRT Fase 3 Timur-Barat akan dimulai tahun 2023.

MRT Fase 3 Timur-Barat dibangun sepanjang 87 kilometer dengan anggaran mencapai Rp 160 triliun.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar mengatakan MRT Fase 3 ini merupakan rute lintas provinsi yang akan menghubungkan Cikarang di Provinsi Jawa Barat dan Balaraja di Provinsi Banten.

"Dengan rute lintas provinsi tersebut, diharapkan akan dapat mengangkut pengguna jasa hingga 1,2 juta orang per hari," kata William dalam keterangannya, Kamis (01/03/2022).

Baca juga: Bukan dari APBD, Nilai Investasi MRT Fase 3 Cikarang-Balaraja Tembus Rp 160 Triliun

William menjelaskan, pengembangan jaringan MRT Jakarta Fase 3 tidak akan mengandalkan pendanaan dari APBD sepenuhnya.

MRT Jakarta akan mencari pendanaan lain dengan membuka peluang kerja sama investasi dengan berbagai pihak.

"Ke depan, kami tidak lagi mengandalkan single donor seperti sekarang ini. Karena itu, kami membuka kesempatan kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dalam membangun dan mengembangkan jaringan MRT,” ujarnya.

Selain MRT Fase 3, lanjut William, akan dilakukan juga pengembangan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Wilayah Jababeka, Bekasi, Jawa Barat.

Pengembangan TOD Jababeka dibangun melalui kerja sama dengan PT Jababeka Tbk, Kamis (31/03/2022).

Kerja sama ini akan meliputi pembahasan atau pertukaran informasi terkait penyediaan lahan untuk pembangunan stasiun di jalur timur-barat MRT (Cikarang-Balaraja).

Lalu pengembangan kawasan TOD serta potensi investasi mixed use oleh PT Jababeka Tbk serta pengelolaan sampah di Kawasan TOD dan Stasiun MRT yang akan dilakukan oleh PT Jasa Sarana.

Direktur PT Jababeka Tbk Sutedja Sidarta Darmono menambahkan, hingga kini sedikitnya terdapat 10 pembangunan infrastruktur transportasi modern yang dibangun di sekitar Kawasan Jababeka, seperti stasiun dan jalur KRL Commuter Line, Elevated Highway Jakarta–Cikampek yang sudah beroperasi sejak Desember 2020.

Lalu, ada juga jalan Tol JORR II, MRT fase III Cikarang-Balaraja, LRT Jakarta-Cikarang, High Speed Train Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban serta Bandara Internasional Kertajati yang telah beroperasi sejak Juli 2019.

"Tidak juga semata kebetulan. Namun juga melalui proses kerja keras, inovasi, kreativitas, dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Agar, antara perencanaan menjadikan Kawasan Jababeka sebagai TOD City dengan program pemerintah bisa selaras," ujar Sutedja.

Sejauh ini, lanjut Sutedja, Jababeka sebagai kawasan TOD telah eksis dengan hadirnya transportasi publik yaitu seperti layanan Jabodetabek Airport Connexion, Jabodetabek Residence Connexion, Bus AKDP di Hollywood Junction.

“Selain itu, dalam waktu dekat, akan ditambah layanan Shuttle Bus Damri dengan rute Stasiun Cikarang ke Hollywood Junction,” urai Sutedja.

Sutedja pun optimistis, kolaborasi ini akan berjalan baik dan memberi manfaat serta keuntungan bagi kedua belah pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com