Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2022, 14:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemindahan ibu kota negara Indonesia ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sudah di depan mata.

Berbagai persiapan dilakukan oleh pemerintah, terutama dalam rancangan infrastruktur dan arsitektur yang disebut akan mengusung konsep pembangunan berkelanjutan.

Rencananya kompleks perkantoran milik pemerintah di IKN Nusantara akan dibangun dengan menerapkan konsep green building untuk menjadi high performance green office district.

Dijelaskan dalam Buku Saku Pemindahan IKN, kantor pemerintahan di IKN baru akan mengedepankan open layout.

Ini merupakan konsep desain sebuah ruangan yang minim partisi internal dalam batas struktural bangunan, atau bagian dari bangunan.

Baca juga: Gedung Kementerian Mana yang Dibangun Terlebih Dahulu di IKN?

Bila konsep ini diterapkan berarti ruangan tersebut tidak memiliki batasan fisik atau visual yang signifikan untuk menggambarkan berbagai area fungsional seperti ruang kerja, dapur, maupun ruang baca.

Lantas, bagaimana cara menerapkan konsep tersebut?

Ketua Umum Ikatan Ahli Bangunan Hijau Indonesia (IABHI) Bintang Agus Nugroho menjelaskan, penerapan green building sesuai rancangan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) tidak hanya dicapai melalui teknologi arsitektur, tetapi bisa dari perubahan perilaku.

Green building itu tidak semata-mata dicapai melalui teknologi arsitektur atau teknologi material, tapi tentang perubahan perilaku,” jelas Bintang dalam webinar Hari Arsitektur Nasional 2022 oleh Universitas Gunadarma Televisi, Jumat (18/3/2022).

Menurutnya, perilaku efisiensi energi bisa memberikan gerakan penghematan, sebelum menggunakan energi terbarukan.

Baca juga: Penjelasan Kepala Otorita IKN ke Kejaksaan Agung Soal Pembangunan IKN: Gedung Pemerintah Dibiayai APBN, Infrastruktur Oleh Swasta

Agus kembali menjelaskan bahwa perilaku penghematan energi seoptimal mungkin mampu berkontribusi pada berkurangnya konsumsi keseluruhan mencapai 50-60 persen.

Hal ini juga didukung oleh penyediaan transportasi umum seperti busway, MRT, KRL dan angkutan kota yang telah diterapkan di Jakarta dan kota-kota lain sebelumnya.

Masih membahas mengenai strategi penerapan green building di KIPP IKN, Agus mengajak arsitek lanskap hingga mahasiswa untuk belajar mendengarkan kebutuhan masyarakat dengan lebih baik.

Agus berpendapat bahwa potensi ketercapaian rancangan ini sangatlah besar, sehingga arsitek juga harus tanggap terhadap masalah perilaku.

Sementara itu, Agus mengatakan bahwa smart forest city di IKN Nusantara terdiri dari tiga unsur, meliputi kota, rimba dan kecerdasan.

Baca juga: Jadi Rujukan Hunian di IKN Nusantara, Apa Itu Low Rise Apartment?

Kota diartikan sebagai masyarakat, rimba atau hutan diartikan sebagai alam dan kecerdasan diartikan sebagai teknologi modern yang digunakan.

“Sehingga hubungan ini menghasilkan suari harmoni alam dan lingkungan melalui penyediaan ruang-ruang publik, keterhubungan indoor dan outdoor serta manfaat seni dan olahraga,” pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com