Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Tambak Udang Direalisasikan Mulai dari Rehabilitasi Air

Kompas.com - 18/03/2022, 07:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan merealisasikan program revitalisasi tambak udang yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2022.

Bentuk dukungan program ini diberikan mulai dari rehabilitasi saluran air, dilansir dari Antara, Kamis (17/3/2022).

Kementerian PUPR, melalui Dirjen Sumber Daya Air khususnya siap mendukung program pengembangan kawasan tambak oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dukungan yang dimaksud berupa rehabilitasi saluran tambak,” ungkap Kasubdit Teknis dan Kelembagaan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Sigit Iriawan.

Demi mendukung kelancaran program prioritas tersebut, kedua kementerian itu terus mengkolaborasikan regulasi tentang keseimbangan konservasi dan sektor budaya perairan.

Adapun lokasi revitalisasi sesuai dengan kesepakatan KKP akan dilakukan di pantai utara Pulau Jawa, Lampung, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Tingkatkan Konektivitas Tambak Udang Bumi Dipasena, Preservasi Jalintim Digenjot

Dari rangkaian rapat yang dimulai dari April hingga akhir 2021, disepakati target lokasi prioritas pengembangan tambak budidaya udang pada 2022 dilakukan yang pertama di Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh.

"Kemudian Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung, Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah dan Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan,” tambah Sigit.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian KKP menargetkan produksi udang di tahun 2024 bisa mencapai sekitar 2 juta ton.

Menurutnya, diperlukan sebanyak 44.000 hektar tambak udang tradisional dan 11.000 hektar tambak modern yang harus direvitalisasi serta pengadaan 6.000 hektar lahan tambak baru.

Melalui revitalisasi tersebut, ditargetkan besaran produksi udang bisa mencapai 30 ton per hektar per tahun untuk tambak intensif dan 10 ton per hektar per tahun untuk tambak semi intensif.

Untuk tambak tradisional diharapkan bisa mencapai 0,6 ton per hektar per tahun dan ditambah dengan sistem modelling intensif dengan peningkatan produksi mencapai 80 ton per hektar per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com