Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Konektivitas Tambak Udang Bumi Dipasena, Preservasi Jalintim Digenjot

Kompas.com - 30/07/2021, 11:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan preservasi Lintas Timur Sumatera ruas Simpang Penawar-Gedong Aji Baru-Rawajitu di Provinsi Lampung.

Ini nantinya dapat meningkatkan konektivitas antara kawasan industri tambak udang di Tulangbawang dengan pusat perekonomian Kota Lampung hingga Pelabuhan Bakauheni.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antarwilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.

Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

Jalan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan juga menjaga inflasi. Kalau jalan rusak, inflasi naik karena menyebabkan biaya logistik menjadi lebih mahal,” terang Basuki dalam siaran pers, Kamis (29/07/2021).

Preservasi ruas Simpang Penawar-Gedong Aji Baru-Rawajitu masuk dalam program prioritas paket pemeliharaan Jalan Lintas Timur Sumatera yang dibiayai dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca juga: Sah, Kontrak Preservasi Jalintim Riau Rp 585,3 Miliar Ditandatangani

Pembiayaan SBSN ini diprioritaskan untuk peningkatan kemantapan jalan lintas utama demi menguatkan daya saing bangsa dan mendukung Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS) yang memberikan dampak besar terhadap peningkatan ekonomi wilayah.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Rien Marlia menyampaikan, peningkatan kualitas layanan ruas itu diharapkan dapat meningkatkan kembali produksi dari sentra udang Bumi Dipasena yang sempat booming pada tahun 1998 hingga awal 2000-an.

Preservasi Lintas Timur Sumatera ruas Simpang Penawar-Gedong Aji Baru-Rawajitu di Provinsi Lampung.Dok. Kementerian PUPR. Preservasi Lintas Timur Sumatera ruas Simpang Penawar-Gedong Aji Baru-Rawajitu di Provinsi Lampung.
"Kami berusaha untuk mendukung jalan menuju kawasan industri tambak udang tersebut,” tutur dia.

Preservasi ruas simpang Penawar-Gedong Aji Baru-Rawajitu telah dimulai sejak Tahun 2020 dan ditargetkan tuntas 2022.

Pada paket kontraktual tahun 2021, preservasi dilanjutkan dengan nilai kontrak Rp 184,7 miliar dengan penyedia jasa PT Yasa Patria Perkasa.

Rien mengatakan, hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan kondisi kemantapan jalan nasional.

Baca juga: Adhi Karya Pemenang Lelang Proyek Preservasi Jalintim Riau

Jika paket-paket preservasi tersebut telah selesai pada akhir tahun 2022, kemantapan jalan di Provinsi Lampung meningkat jadi 97 persen.

Selain ruas Simpang Penawar-Gedong Aji Baru-Rawajitu, dalam mendukung konektivitas di Provinsi Lampung juga dilaksanakan preservasi ruas Pematang Panggang-Simpang Bj.Tenuk untuk Jalan Lintas Timur.

Sementara untuk Jalan Lintas Tengah Sumatera, kegiatan preservasi dikerjakan pada ruas Tegineneng-Simpang Tanjung Karang-Km 10; Terbanggi Besar-Tegineneng-Sukadana dan ruas Padang Tambak-Bukit Kemuning-Batas Provinsi Sumsel-Terbanggi Besar.

Secara keseluruhan, jalan nasional yang menjadi kewenangan BPJN Lampung sepanjang 1.292,21 kilometer yang terdiri dari Jalan Lintas Timur sepanjang 285,96 kilometer.

Lalu, Jalan Lintas Tengah 323,14 kilometer, Jalan Lintas Barat 312,89 kilometer, Jalan Lintas Penghubung 341,58 kilometer, dan Jalan Dalam Kota Bandar Lampung sepanjang 28,68 kilometer.

Pembangunan prasarana transportasi jalan dan jembatan merupakan salah satu kegiatan yang masuk kategori kritikal dalam masa Pendemi Covid-19.

Sehingga, tetap dilaksanakan dengan tetap menjalani protokol kesehatan sesuai dengan sesuai dengan Surat Edaran Menteri PUPR No 18 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) Dalam Penyelenggraan Jasa Kontruksi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com