Penjualan Apartemen Kelas Menengah di Jakarta Tunjukkan Tren Positif

JAKARTA, KOMPAS.com - Apartemen strata title atau kondominium kelas menengah di Jakarta menunjukkan tren penjualan positif. Kendati performanya tidak sebaik rumah tapak di tengah kondisi pandemi saat ini.

Merujuk rilis pers Knight Frank Indonesia berjudul Jakarta Property Highlight 2H 2021 pada Kamis (10/01/2022), pasar apartemen strata title terus menunjukkan pergerakan positif pada pengujung tahun 2021.

Pasokan bertambah menjadi 225.563 unit dengan masuknya enam proyek baru. Tingkat penjualannya di angka 95,6 persen dengan kumulasi penjualan 0,2 persen dari tahun 2020.

Baca juga: Pilihan Apartemen Selangkah dari Stasiun Kereta, Cek Penampakannya

Stok baru yang masuk sepanjang tahun 2021 mencapai 3.852 unit. Rerata penjualan stok baru mencapai 65,4 persen atau naik 3 persen dari semester sebelumnya.

Penjualan kondominium di proyek yang sudah jadi ataupun baru banyak terjadi di segmen middle atau menengah.

"Pergerakan pasar primer kondominium di 2021 cukup baik terutama pada segmen middle dan upper middle," ujar Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip.

Kemudian, segmen lower middle (menengah ke bawah) juga memberi pergerakan positif. Menyerap 52.441 unit atau 24,3 persen dari rerata penjualan tertinggi sebanyak 98,2 persen dari unit eksisting.

Secara umum, segmen dengan penurunan harga tertinggi adalah segmen high-end dan middle. Sementara harga di segmen lower middle justru mengalami sedikit peningkatan.

Proposed project dengan pre-sales tertinggi 75,9 persen ada di segmen lower middle, dengan kisaran harga kurang dari Rp 16 juta per meter persegi.

Adapun dengan perpanjangan promosi dari pengembang dan perpanjangan insentif dari pemerintah, serta indikasi membaiknya perekonomian, tahun ini menjadi waktu yang tepat untuk membeli kondominium.

Promosi yang dimaksud mulai dari insentif PPN, kemudian dari pengembang lewar DP 0 persen, perabotan gratis, BPHTB gratis, diskon tambahan, dan sebagainya.

"Tahun ini menjadi saat yang tepat untuk pemulihan performa sektor kondominium dengan adanya berbagai insentif dari pengembang dan pemerintah," pungkas Willson Kalip.