Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Naga di Kelapa Gading, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 01/02/2022, 05:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, terkenal sebagai salah satu kawasan elite.

Hal ini dikarenakan daerah tersebut tetap menjadi wilayah favorit para pencari hunian, investor hingga pengembang, meskipun seringkali dilanda banjir.

Bukan hanya itu, harga tanah dan rumah di kawasan Kelapa Gading juga terbilang mahal jika dibandingkan dengan kawasan lain di sekitaran Jakarta.

Diberitakan Kompas.com, harga termurah untuk rumah di kawasan ini ada di angka Rp 700 jutaan.

Baca juga: Meski Sering Kebanjiran, Rumah di Kelapa Gading Tetap Diminati

Oleh karena itu, banyak orang mengatakan bahwa terdapat kepala naga di kawasan Kelapa Gading yang menjadi alasan mengapa daerah ini sangat diminati.

Lantas, mitos atau fakta ada kepala naga di Kelapa Gading?

Melansir The Spruce, naga adalah simbol terkenal dalam tradisi fengsui masyarakat Tionghoa yang mewakili kekayaan, kesuksesan dan keberuntungan.

Karenanya, simbol naga sangat banyak digunakan mulai dari skala kecil hingga besar, seperti benda tekstil, lukisan, patung serta vas bunga.

Bahkan, Tembok Besar China juga disebut dirancang dengan gambar naga yang kuat.

Kembali membahas mengenai kepala naga di Kelapa Gading, Arsitek sekaligus Pakar Fengsui Sidhi Wiguna Teh menjelaskan, kepala naga di Kelapa Gading hanyalah sebuah trik dan gimik pemasaran yang dilakukan pengembang.

"Istilah kepala naga di sini lebih karena gimmick marketing," jelas Sidhi kepada Kompas.com, Minggu (30/1/2022).

Adapun alasan pembeli menyukai daerah tersebut karena penataan kawasan serta fasilitasnya yang bagus dan lengkap.

Mulai dari rumah sakit, gedung olahraga, pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel, tempat ibadah, hingga area komersial identik yang tak ada di kawasan lainnya.

Kelengkapan fasilitas ini juga ditunjang konektivitas dan transportasi yang memudahkan penghuni kawasan untuk melakukan mobilitas.

Antara lain adanya Lintas Raya Terpadu (LRT), TransJakarta dan Jalan Tol Layang Dalam Kota Seksi Kelapa Gading-Pulogebang.

Kendati demikian, menurut Sidhi memang pada beberapa klaster di perumahan Kelapa Gading memiliki nilai fengsui bagus. Ini bisa dilihat dari kehidupan warga sekitar yang makmur.

Namun, ada juga klaster-klaster lainnya yang justru berfengsui tidak baik.

Karenanya, Sidhi mengingatkan konsumen agar lebih jeli dan bijak dalam memilih hunian serta berhati-hati pada strategi pemasaran yang kurang relevan dengan kenyataan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com