JAKARTA, KOMPAS.com - SMA Negeri Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah tiba-tiba menjadi bahan perbincangan di media sosial.
Namun bukan karena prestasi melainkan konstruksi gedung sekolahnya yang tak sesuai spesifikasi dan dianggap palsu karena temboknya terbuat dari hardboard.
Sontak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan sidak ke SMA N Tawangmangu pada Minggu (30/1/2022), langsung menendangnya.
Bahkan ketika Ganjar menendang tembok tersebut langsung jebol. Politis PDI-Perjuangan ini juga menemukan pada beberapa bagian gedung ada pengerjaan yang tak sesuai.
Baca juga: Ikuti Panduan Membangun Rumah Anti Gempa
Seperti besi pembatas tangga yang karatan dan pengelasan yang tidak sempurna. Tak hanya itu, lantai dan tembok juga retak serta bata tempel yang tidak rapi.
Menanggapi hal ini, Dewan Pembina Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta mengatakan pemerintah harus lebih selektif dalam memilih kontraktor serta konsultan proyek.
“Pemerintah harusnya bisa lebih selektif dalam menentukan kontraktor pelaksana serta konsultan proyek,” ujar Davy saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/1/2022).
Menurut Davy, ada beberapa masalah dari proyek konstruksi SMA Negeri Tawangmanggu.
Yang pertama adalah soal kualitas pekerjaan yang kurang baik. Kemudian masalah selanjutnya adalah dinding palsu.
Dikatakan, gambar rencana dan spesifikasi bangunan yang telah dibuat oleh konsultan proyek harus kembali dikaji terutama menyangkut material dinding.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.