Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Penutupan Selama Perbaikan Besar-besaran Tol Terpeka dan Kapal Betung

Kompas.com - 26/01/2022, 11:35 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah mengintruksikan BUJT untuk memperbaiki bagian rusak dan berlubang di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Basuki menemukan ratusan titik jalan retak dan berlubang di Tol Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) dan ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).

"Saya minta perbaikan permanen bisa tuntas pada akhir April 2022 nanti. Saya mengingatkan kembali bahwa SPM wajib dipenuhi karena masyarakat sudah membayar tarif tol dan harus mendapatkan layanan yang baik," kata Basuki dalam keterangannya, Jumat (24//01/2022).

Baca juga: Ini Penyebab Kondisi Jalan di Indonesia Tak Semulus Singapura

Sementara itu, Staf Ahli Menteri PUPR bidang Teknologi, Industri & Lingkungan Endra S Atmawidjaja memastikan tidak ada penutupan ruas JTTS selama perbaikan berlangsung. 

"Tidak ada rencana penutupan ruas JTTS. Jadi tetap bisa melayani pengguna jalan tol," kata Endra di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (24/01/2022).

Endra menjelaskan alasan tidak dilakukannya penutupan karena JTTS merupakan ruas vital yang digunakan terutama oleh angkutan barang dan logistik.

"Ini jalur fital logistik back bone Sumatera. Banyak komoditi barang dan logistik yang diangkut melalui jalur ini," jelasnya.

Dia mengingatkan para pengguna jalan untuk tetap berhati-hati karena banyaknya titik perbaikan di ruas jalan tersebut.

Menurutnya karakter ruas JTTS ini umumnya datar dan panjang, sehingga menggoda pengendara untuk memacu kendarananya dengan kecepatan tinggi.

"Maka kami imbau pengemudi berhati-hati karena di titik perbaikan jalan itu pasti tidak bisa kita rem kalau dalam kecepatan tinggi. Intinya keselamatan nomer satu," imbaunya.

Lebih lanjut, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) juga diminta untuk memberikan arahan terkait pengaturan titik perbaikan agar terlihat jelas oleh para pengendara.

"Jangan sampai ada pengurangan kecepatan tiba-tiba dan kondisi kendaraan tidak stabil. Kondisi pengendara juga harus dalam keadaan fit. JTTS itu datar dan panjangnya ratusan kilometer sehingga cenderung buat lelah," ucapnya.

Untuk diketahui, Kementerian PUPR mengungkap sejumlah kerusakan yang terjadi di ruas Tol Terpeka dan Kapal Betung.

Kerusakan yang terjadi meliputi tiga hal yaitu jalan retak dan berlubang, lalu adanya perbedaan ketinggian jembatan dan jalan tol (leveling oprit jembatan) serta penurunan Median Concrete Barrier (MCB) atau pembatas median jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com