Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjokorda Sukawati, Empu Mahakarya Teknik Konstruksi Sosrobahu

Kompas.com - 10/12/2021, 06:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meluncurkan buku biografi Ir Tjokorda Raka Sukawati yang merupakan salah satu tokoh yang berjasa dalam dunia konstruksi. 

Ir Tjokorda Raka Sukawati merupakan penemu teknik Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH) atau Sosrobahu.

Sebuah mahakarya yang telah mendunia dan telah diterapkan di berbagai proyek jalan layang dalam dan luar negeri.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Indonesia perlu meneladani keteguhan hati dan keberaniannya dalam menciptakan inovasi.

Meskipun banyak kritikan yang diterima, tetapi Tjokorda tetap teguh dan yakin inovasinya akan berhasil.

Baca juga: Sosrobahu, Temuan Bersejarah dalam Dunia Konstruksi Indonesia

"Pak Tjokorda telah mencontohkan. Sebagai seorang insinyur muda Pak Tjokorda tetap teguh terhadap pilihan teknologi pembangunan jalan layang ini,” kata dalam keterangannya, Kamis (09/12/2021).

Inovasi Sosrobahu bermula pada tahun 1976 ketika Kementerian PUPR akan membangun jalan tol dari Jagorawi ke Tanjung Priok.

Rencana awal proyek tersebut akan dikerjakan oleh insinyur dan kontraktor asing, tetapi keputusan penting memberikan peran perusahaan nasional untuk menyelesaikan proyek.

Pada saat itu, Tjokorda dipercaya sebagai Ketua Manajemen Proyek.

Dia pun kemudian harus mencari solusi non-konvensional sebagai penyelesaian proyek. Sebab, teknik bekisting tidak memungkinkan karena akan mengganggu lalu lintas.

Sedangkan konstruksi secara segmental akan memakan waktu dan biaya yang lebih besar.

Dalam situasi ini, Tjokorda menemukan inovasi Sosrobahu sehingga proyek ini dapat diselesaikan lebih cepat, yakni sembilan bulan dengan tetap menjaga kualitas proyek.

Penerapan terbaru teknologi Sosrobahu dilakukan pada pembangunan Tol Layang Sheikh Muhammed Bin Zayeed (MBZ) sepanjang 36 kilometer yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Desember 2019 lalu.

Dalam pembangunannya terdapat 294 pier head di mana 200 buah di antaranya dipasang dengan menggunakan teknik sosrobahu.

“Kalau pakai teknologi bekisting bisa dibayangkan kemacetan lalu lintas karena penutupan lajur Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan jalur utama Tol Trans Jawa dengan lalu lintas yang sangat padat,” cetus Basuki. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com