Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyedihkan, Apartemen Sewa di Jakarta Terisi hanya 55 Persen

Kompas.com - 23/10/2021, 21:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor apartemen sewa di Jakarta masih mengalami kesulitan pada kuartal III-2021 seiring kondisi pandemi Covid-19.

Apalagi terdapat pembukaan proyek yang sempat tertunda dan properti yang dikonfigurasi ulang menambah pasokan apartemen sewa menjadi 9.135 unit.

Apartemen kategori serviced meningkatkan pangsa kamarnya menjadi 69,5 persen dari seluruh unit di Jakarta. Sementara apartemen kategori non-serviced 30,5 persen.

Associate Director Research & Consultancy Department Leads Property Services Indonesia Martin Samuel Hutapea mengatakan, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) 2021 lebih lama dibanding pembatasan sosial berskala besar (PSBB) 2020.

Baca juga: Tren Penjualan Apartemen di Jakarta Masih Lemah, hanya 62 Persen

Hal ini menjadi penghambat bagi pembukaan proyek-proyek baru dan membuat banyak pekerja asing atau ekspatriat belum dapat kembali ke Indonesia.

"Sektor ini harus berupaya bertahan selama masa pandemi," katanya dalam keterangan pers, Sabtu (23/10/2021).

Minimnya permintaan, membuat tingkat hunian apartemen sewa di Jakarta hanya 55 persen di kuartal III-2021, atau menurun 0,75 persen dari kuartal sebelumnya.

Meskipun ada penawaran paket 'pekerjaan remote work' baru di apartemen dengan klasifikasi mewah, belum banyak membantu mengimbangi penurunan jumlah ekspatriat di Jakarta.

"Akibatnya kategori serviced apartemen masih tertekan. Ada penurunan tingkat hunian sebesar 1,2 poin, menjadi 57,6 persen kuartal ini," terang Martin.

Menurut dia, dengan berbagai hambatan di tempat dan pemulihan ekonomi yang lambat, tarif sewa keseluruhan pada kuartal III-2021 mencerminkan pesimisme pasar.

Baca juga: Apartemen Casa Domaine 4 Kamar Tidur Ini Dibanderol Rp 18 Miliar Per Unit

Secara efektif, turun sebesar 2,3 persen menjadi 20,75 dolar AS atau Rp 292.786 per meter persegi per bulan.

Penyesuaian harga ini paling terlihat dalam kategori serviced apartemen dengan tarif menginap jangka panjang sebesar 23,68 dolar AS atau Rp 334.129 per meter persegi per bulan. Angka ini turun 3,4 persen.

"Apartemen servis dengan kategori mewah khususnya, menawarkan diskon dan harga khusus, dengan persyaratan tinggal minimum tertentu," imbuhnya.

Akan tetapi, apartemen non-serviced mempertahankan tingkat harga sewa sama seperti kuartal sebelumnya, yakni 14,08 dolar AS atau Rp 198.671 per meter persegi per bulan.

Pasar apartemen servis ini sebagian permintaan berasal dari permintaan lokal, dengan masa sewa aktif yang cukup lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com