Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bogor, Incaran Keluarga Muda Produktif Pencari Rumah

Kompas.com - 20/10/2021, 22:09 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bogor. Wilayah penyangga Jakarta, ini pernah melekat kuat dalam memori kita sebagai tempat menghabiskan masa tua, mendewasa, dan menua bersama. 

Betapa tidak? Tahbis sebagai ibu kota Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran, serta istana bagi sembilan gubernur jenderal masa penjajahan Belanda adalah fakta, bahwa Bogor sangat ideal sebagai tempat peristirahatan sekaligus bermukim.

Bahkan, Bogor adalah kota paling layak huni di dunia atau The World Most Livable City tahun 2016 menurut penilaian World Wildelife Fund (WWF).

Baca juga: Transformasi, Rahasia Summarecon Raup Rp 3 Triliun Semester I

Kekhasan iklimnya, lingkungan pegunungannya, sejarah panjangnya, tradisi adiluhung serta kondisi geografisnya yang berada di antara Jakarta, Sukabumi, dan Bandung, dianggap demikian sentral dan strategis.

Tak mengherankan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Bogor ke dalam Kawasan Strategis Perkotaan Jabodetabekpunjur melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2020.

Beleid yang diterbitkan pada 16 April 2020 ini mengatur tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabekpunjur dengan jangka waktu pelaksanaan 20 tahun sejak 2020 hingga 2039.

Bogor pun tumbuh semakin dinamis dengan dukungan sejumlah pengembangan infrastruktur berkelas Proyek Strategis Nasional (PSN), di antaranya Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), Penambahan Lingkup Jalan Tol Bogor Ring Road, dan LRT Jabodebek.

Kini, dengan kondisi yang sudah bertransformasi, Bogor telah menjadi wilayah prospektif, terutama untuk pengembangan properti sektor hunian.

Hunian di Bogor diminati para pencari rumah dan terus menunjukkan tren pertumbuhan positif. Hal ini sebagaimana terungkap dalam riset Rumah.com Indonesia Property Market Index 2021 periode Kuartal II-2021.

Bahwa pencarian rumah di wilayah Bogor mengalami tren peningkatan tiga persen dibanding kuartal perdana tahun yang sama.

Summarecon Bogor Summarecon Agung Summarecon Bogor
Tren pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi di antara wilayah-wilayah penyangga Jakarta lainnya seperti Bekasi, Tangerang, dan Depok.

Para pencari rumah ini sebagian besar didominasi oleh kalangan muda produktif dengan usia maksimal 45 tahun.

Baca juga: Insentif PPN Berdampak pada Kenaikan Penjualan Produk Summarecon

Mereka yang bekerja di Jakarta dan merupakan penglaju (commuter) lebih memilih untuk membeli rumah dan menetap di Bogor.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat memastikan hal itu kepada Kompas.com, Senin (18/10/2021). 

"Benang merah kesamaan konsumen dari berbagai segmen yang memilih Bogor sebagai wilayah hunian adalah keluarga muda usia produktif, dan merupakan pekerja atau memiliki aktivitas di Jakarta," tutur Syarifah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Quality Time Penghuni Rumah, Alam Sutera Hadirkan The Gramercy dengan Desain dan Fasilitas Hotel Bintang 5

Dukung Quality Time Penghuni Rumah, Alam Sutera Hadirkan The Gramercy dengan Desain dan Fasilitas Hotel Bintang 5

BrandzView
Akses Tol Langsung Bikin Paramount Patals Jadi Makin Strategis

Akses Tol Langsung Bikin Paramount Patals Jadi Makin Strategis

Hunian
Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Berita
Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Berita
Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Berita
Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

BrandzView
LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

Berita
Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com