Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bogor, Incaran Keluarga Muda Produktif Pencari Rumah

Kompas.com - 20/10/2021, 22:09 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Apalagi sejak pandemi Covid-19, dengan segala keunggulannya seperti lansekap, alam panoramik serta hawa yang masih segar, dan infrastruktur konektivitas yang memadai, Bogor menjadi wilayah alternatif pilihan.

"Selain itu, Bogor dibidik karena jaraknya yang hanya 60 kilometer dari Jakarta. Kemudian, harganya yang relatif masih terjangkau serta aksesibilitas memadai," ujar Syarifah.

Dengan keunggulan komparatif tersebut serta potensi pasar dengan buyer catchment luas, Bogor pun masuk radar ekspansi bisnis para pengembang besar.

Terbaru adalah PT Summarecon Agung Tbk, yang berkongsi dengan Honda Imora Group, menggarap Summarecon Bogor. 

Tak tanggung-tanggung, nilai investasi proyek jumbo ini diestimasikan sebesar Rp 20 triliun.

Sekitar Rp 1 triliun di antaranya dialokasikan untuk pengadaan lahan dan pengembangan infrastruktur tahap pertama.

Namun, lanjut Syarifah, sekadar mengembangkan perumahan dengan infrastruktur memadai saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan inovasi-inovasi yang mampu mengakomodasi kebutuhan dan kebiasaan baru pasar pasca-pandemi.

Tidak Mengubah Bogor

Hal inilah yang kemudian dielaborasi dan dijadikan sebagai nilai baru dan daya tarik dari pengembangan Summarecon Bogor.

Dengan tidak mengubah kekhasan dan karakteristik Bogor, pengembang ini menawarkan sesuatu yang diklaim tidak didapatkan di kawasan lainnya, baik untuk unit-unit hunian, maupun komersialnya.

"Bogor ya Bogor. Kalau ingin mencari suasana Bali, silakan ke Bali. Kami ingin memberikan konsumen pengalaman berbeda. Mereka yang ingin mengeksplorasi Bogor ya datang ke sini. Nama-nama legendaris, untuk kuliner atau atraksi kesenian Bogor, misalnya, bisa didapat di sini," tutur Direktur PT Summarecon agung Tbk Sharif Benjamin.

Baca juga: Tambah Modal Kerja, Summarecon Terbitkan Right Issue 3,6 Miliar Saham

Namun demikian, unsur dan elemen-elemen baru terkait adaptasi kebiasaan post pandemic tetap menjadi pertimbangan utama.

Oleh karena itulah, dari total 500 hektar area pengembangan, perusahaan hanya akan membangun 38 persen, atau sekitar 190-200 hektar.

Demikian halnya dengan dua lapangan golf, Gunung Geulis Golf and Resort dan Rainbow Hills yang mengapit Summarecon Bogor, akan tetap eksis dan menjadi magnit andalan.

"Pada umumnya saleable di dataran rendah sekitar 60 persen. Namun kami hanya 38 persen. Hal ini memungkinkan penghuni dapat menikmati lingkungan dan udara sehat yang sangat dibutuhkan selama dan setelah pandemi," ujar Benjamin.

Sementara, inovasi pada desain hunian ditekankan pada banyaknya bukaan, dan denah atau layout yang mengutamakan higienitas dan kesehatan penghuninya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com