Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Istilah Rumah Hook, dan Dibanderol Lebih Mahal?

Kompas.com - 17/10/2021, 18:23 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anda pasti pernah mendengar istilah rumah hook. Posisi dan letak rumah ini berada di sudut-sudut area perumahan.

Rumah hook menjadi salah satu tipe yang banyak dicari konsumen. Rumah ini juga memiliki beragam kelebihan, dan potensi nilai investasi tinggi.

Karenanya, para pengembang menawarkan rumah hook dengan harga yang lebih mahal dari rumah dengan posisi dan letak di tengah, depan, atau belakang kompleks perumahan.

Apa saja kelebihan rumah hook dan mengapa harganya jauh lebih tinggi?

Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya mengatakan, rumah hook  memiliki dua muka rumah. Selain tampak depan, juga punya tampak belakang dan bagian sisi (kanan atau kiri).

Baca juga: Mengapa Banyak Perumahan Meniru Nama Kota-kota Mancanegara?

"Kenapa lebih mahal harganya ya karena secara konstruksi biayanya lebih besar. Misalnya harus bangun dua pagar sekeliling dan biaya-biaya lainnya," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/10/2021).

Bambang menjelaskan, biasanya rumah hook dijual 20 persen lebih mahal dari rumah dengan posisi dan letak biasa pada umumnya.

"Semakin mahal harga tanahnya, maka akan semakin tinggi perbedaan harganya," jelasnya.

Selain itu, karena memiliki dua muka, maka rumah hook memiliki sirkulasi dan pencahayaan alami yang lebih baik.

Dari sisi akses, rumah hook ini mudah dijangkau karena ada di ujung jalan. Kelebihan lainnya, rumah hook akan terlihat besar dan megah.

"Tampak bangunan juga akan berkesan besar dan megah karena ada dua sisi tampak bangunan," ucap dia.

Baca juga: Jangan Lagi Sebut Bekasi Planet Antah-berantah, Semua Raja Properti Kumpul di Sini

Biasanya, konsumen yang membeli rumah hook akan mendapatkan kelebihan tanah yang bisa dimanfaatkan untuk memperluas area hunian dan dijadikan sebagai taman atau pekarangan.

"Jadi banyak open space-nya juga dan bisa dibuat taman di sekeliling bangunannya. Apalagi rumah hook ini biasanya mendapatkan lahan atau tanah sisa yang menjadi hak pembeli," terang Bambang.

Dengan kelebihan tersebut, rumah hook sangatlah prospektif dari segi nilai jual dan dipercaya potensial terus naik pada masa yang akan datang.

Namun demikian, sebelum Anda membeli rumah tipe hook, sebaiknya pertimbangkan juga kekurangannya.

Baca juga: Konsep Rumah Tumbuh Bisa Dibangun asal Tidak Melanggar GSB

Pertama, harganya yang mahal, dan kedua Garis Sepadan Bangunan (GSB).

GCB merupakan garis batas minimal yang membatasi bangunan dan batas lahan yang Anda miliki dengan lahan lain seperti jalan, jaringan tegangan tinggi, rel kereta api, taman umum, tepi pantai, tepi sungai, dan bangunan tetangga.

Jarak antara sebuah bangunan dengan area lainnya juga ditentukan menurut GSB yang diatur oleh peraturan daerah setempat.

"Karena ada dua, atau tak jarang tiga GSB ya area yang bisa dibangun lebih sedikit dari pada kavling badan. Dan tentu dari segi biaya juga lebih mahal," tuntas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkat Sertifikat Tanah, Pertambahan Ekonomi di Jatim Rp 120,8 Triliun

Berkat Sertifikat Tanah, Pertambahan Ekonomi di Jatim Rp 120,8 Triliun

Berita
Pentingnya Pemeliharaan Hunian Milik Para Bos Perusahaan

Pentingnya Pemeliharaan Hunian Milik Para Bos Perusahaan

Berita
Penjualan Avia Tumbuh 6,9 Persen Selama Tiga Bulan Pertama 2024

Penjualan Avia Tumbuh 6,9 Persen Selama Tiga Bulan Pertama 2024

Berita
Jalur Pedestrian di Jalan Blora Tak Sepenuhnya Bebas Kendaraan

Jalur Pedestrian di Jalan Blora Tak Sepenuhnya Bebas Kendaraan

Berita
Rp 306,4 Miliar Uang Negara Berhasil Diselamatkan dari Mafia Tanah

Rp 306,4 Miliar Uang Negara Berhasil Diselamatkan dari Mafia Tanah

Berita
Hunian Ramah Anak Kini Hadir di Karawang, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan

Hunian Ramah Anak Kini Hadir di Karawang, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan

Perumahan
Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik buat Warga Banyuwangi

Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik buat Warga Banyuwangi

Berita
Pabrik Kendaraan Listrik Milik BYD Akan Hadir di Subang Smartpolitan

Pabrik Kendaraan Listrik Milik BYD Akan Hadir di Subang Smartpolitan

Kawasan Terpadu
Rabu Besok, Tol Cibitung-Cilincing Berlakukan Diskon Tarif Selama Dua Bulan

Rabu Besok, Tol Cibitung-Cilincing Berlakukan Diskon Tarif Selama Dua Bulan

Berita
Beres Dibedah, 100 Rumah Warga di Manokwari Sudah Layak Huni

Beres Dibedah, 100 Rumah Warga di Manokwari Sudah Layak Huni

Hunian
Kapan Saat Tepat Membeli Rumah Impian? Ini Jawaban dan Rekomendasinya!

Kapan Saat Tepat Membeli Rumah Impian? Ini Jawaban dan Rekomendasinya!

BrandzView
Digugat Pontjo Sutowo karena Hotel Sultan, Bahlil: Setiap Warga Negara Punya Hak

Digugat Pontjo Sutowo karena Hotel Sultan, Bahlil: Setiap Warga Negara Punya Hak

Berita
Jokowi Gelar Ratas soal World Water Forum ke-10 di Bali

Jokowi Gelar Ratas soal World Water Forum ke-10 di Bali

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Semarang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Semarang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyumas: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyumas: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com