Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2021, 16:02 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anda tentu kerap mendengar, dan melihat nama proyek properti dilengkapi dengan kata "city", sebut saja BSD City, Podomoro City, Lippo City, Gandaria City, Thamrin City, Kuningan City, Jababeka City, dan lain-lain.

Juga nama-nama lain yang sengaja diasingkan agar terdengar keren seperti Pancoran Riverside, Bukit Golf Riverside, atau Bogor Lakeside.

Padahal, istilah riverside dan lakeside merujuk pada kondisi lapangan di mana proyek ini berada yakni "pinggir kali", dan "pinggir danau".

Tak hanya nama proyek, nama klaster perumahan pun tak luput dengan istilah, atau bahkan nama kota-kota mancanegara seperti klaster Madrid, Vienna, Toronto, Montreal, Paris, San Fransisco, dan sebagainya.

Pengembang berlomba-lomba bergenit ria menawarkan gimmick untuk merayu konsumen agar tertarik membeli produknya.

Baca juga: Jangan Lagi Sebut Bekasi Planet Antah-berantah, Semua Raja Properti Kumpul di Sini

Namun, apakah properti yang ditawarkan sama dengan kondisi riil sebenarnya di kota-kota yang namanya ditiru tersebut?

Tentu saja tidak, untuk tidak dikatakan bagai langit dan bumi jaraknya.

Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya mengatakan pada dasarnya penamaan proyek properti atau lebih spesifik lagi klaster perumahan merupakan preferensi atau pilihan pengembang.

Menurutnya, salah satu alasan nama klaster perumahan menggunakan istilah asing yaitu sebagai daya tarik bagi calon konsumen.

"Misalnya kita membangun townhouse modern dengan gaya dan desain interior yang keren, lalu kita namakan perumahan itu, sama seperti dengan nama-nama gang atau perkampungan seperti 'Townhouse Kampung A', tentu kan jadi aneh. Nah itu yang disebut nilai rasa," kata Bambang kepada Kompas.com, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Pemerintah Tawari Developer Bangun Rumah di Lahan Negara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com