Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Visi Firman Herwanto, Bakal Calon Ketua IAI Jakarta

Kompas.com - 04/10/2021, 07:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta tengah memulai pemilihan ketua periode 2021-2024. Saat ini memasuki jadwal kampanye tahap 1 yaitu mulai 30 September-10 Oktober.

Melansir unggahan akun Instagram IAI Jakarta, bakal Calon Ketua IAI Jakarta periode 2021-2024 terdapat lima sosok.

Mereka adalah, Theresia Asri W Purnomo, Firman Herwanto, Aswin Griksa, Rachmad Widodo, dan Doti Windajani.

Sebagai tahap pengenalan, salah satu bakal calon ketua IAI Jakarta yakni Firman Setia Herwanto, berkesempatan berbincang dengan Kompas.com.

Baca juga: Inilah Tiga Kandidat Ketua Umum IAI 2021-2024

Sejatinya Firman bukanlah sosok baru dalam kepengurusan IAI Jakarta. Dia sudah bergabung dengan asosiasi sejak 2002.

Kemudian pada periode 2009-2012, dia menduduki posisi sebagai Wakil Presiden yang bertanggung jawab dalam hal komunikasi internal dan pengembangan.

Lulusan arsitektur dari Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan bahwa alasannya mencalonkan diri sebagai calon ketua IAI Jakarta cukup sederhana.

"Saya melihat semenjak dulu join di kepengurusan itu, kami punya semangat yang sama yakni membenahi sistem," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (02/10/2021).

Firman banyak berkutat di dalam internal asosiasi. Dengan pendekatan membenahi semua sistem internal asosias,i agar anggota lebih mudah dalam berpraktik dan pengurus mudah mengelola organisasi.

Semenjak tidak lagi menjadi pengurus pada 2012, dia melihat sistem yang dibangun itu sudah berevolusi semakin baik.

Namun, Firman merasa tetap perlu ada pengembangan. Jikalau pembenahan sistem sudah dilakukan, berarti perlu bergeser ke aspek lain.

"Sistem sudah, nah kebetulan momennya ketika Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek keluar. Ini momen penting buat arsitek untuk lebih terlibat dalam semua pembangunan infrastruktur negeri, baik itu skala besar maupun kecil," terangnya.

Baca juga: Tiga Karya Arsitek Indonesia Raih Penghargaan Terpopuler

Pria berkacamata yang juga Principal PT Pavilion Sembilanlima, Jakarta, ini juga melihat ada momentum bahwa masyarakat kota harusnya punya kesempatan yang sama untuk menggunakan jasa arsitek.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ikatan Arsitek Indonesia - JKT (@iaijakarta)

Dia menganalogikan profesi arsitek dengan dokter. Hampir sama. Sebab, dari dulu orang pada umumnya berpikir kalau sakit pasti datang ke dokter, kemudian jika susah berjalan datang ke dokter yang dekat rumah.

"Nah arsitek harusnya juga begitu, jadi tidak ada lagi arsitek yang susah mendapat pekerjaan," cetus dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com