Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2021, 10:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ancaman terendam air laut tidak hanya dialami kawasan pesisir Pantura Jawa. Seluruh pulau kecil di Indonesia juga terancam.

Hal ini merupakan imbas dari perubahan iklim, land subsidence atau penurunan muka tanah, hingga tata ruang kota yang tidak ideal atau ramah lingkungan.

Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan menyampaikan, baiknya perhatian tentang potensi air laut yang masuk ke daratan pulau tidak hanya terkonsentrasi pada kawasan pesisir Pantura Jawa dan DKI Jakarta.

Sebab, dia memprediksi ada 115 pulau kecil di Indonesia akan hilang tenggelam pada 2100 mendatang, seiring kenaikan permukaan air laut.

Baca juga: Muka Tanah Pekalongan Turun Paling Tajam, hingga 11 Cm Per Tahun

Contohnya Pulau Batu di Sumatera Utara, Pulau Belitung di Bangka Belitung, Pulau Giliraya di Jawa Timur, Pulau Nusa Penida di Bali, hingga Pulau Rumberpon di Papua Barat.

"Jangan terkecoh dengan kawasan Pantura saja, jangan terkecoh dengan Jakarta saja, apa yang akan terjadi di tahun-tahun berikutnya, inilah 115 pulau-pulau kecil tenggelam," kata Eddy  dalam diskusi virtual bertajuk Ancaman Tenggelamnya Kota Pesisir Pantai Utara Jawa, Apa Langkah Mitigasinya? pada Kamis (16/09/2021).

Menurut dia, semua pihak sedang fokus dengan Jakarta, akan tetapi nasib 115 pulau kecil justru sedang terancam. Padahal pulau tersebut memiliki potensi wisata besar.

Baca juga: Mengkhawatirkan, Muka Tanah Cirebon, Pekalongan, Semarang, dan Surabaya Turun Paling Ekstrem

"Bali nanti tenggelam gimana? daerah wisatanya gimana? Kita fokus Jakarta, gak taunya pulau-pulau kecil yang sangat berpotensi hilang nanti," ucap Eddy.

Oleh sebab itu, Eddy menyarankan seluruh pihak untuk membuka wawasan bahwa pulau-pulau kecil serta daerah wisata seperti Bali, Nias dan di sepanjang pantai barat Sumatera akan habis.

"Mungkin Jawa masih punya kesempatan untuk beradaptasi, tapi kalau pulau-pulau kecil yang akan hilang ini juga akan menjadi ancaman bagi kita," cetusnya.

Pada intinya, perlu segera dilakukan kajian dan langkah mitigasi agar seluruh wilayah Indonesia tidak sampai terendam air laut. Termasuk di kawasan pesisir Pantura Jawa.

Baca juga: Ini Langkah Mitigasi agar Jakarta Tak Tenggelam

Karena dia sudah melihat dampak dari perubahan iklim hingga land subsidence atau penurunan muka tanah di Pulau Jawa. Sehingga air sudah masuk ke daratan.

"Di Demak saya sudah merasakan. Juga saya kalau ke Pekalongan jam 3 sore airnya sudah mulai masuk rumah, begitu mau salat magrib pasang sajadah sudah tidak bisa, dan begitu subuh airnya sudah sedengkul. Itu pada saat musim kemarau. apalagi saat musim hujan," tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com