Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontur Menantang, Proyek Tol Binjai-Pangkalan Brandan Gunakan Teknologi CSP

Kompas.com - 08/07/2021, 14:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) melalui anak usahanya PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) menargetkan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) Ruas Binjai Pangkalan Brandan sepanjang 57,4 kilometer rampung tahun 2022.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengungkapkan, hingga saat ini perkembangan konstruksi Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan ini baru mencapai 35 persen dengan progres lahan 26 persen.

“Kami memprioritaskan pengerjaan di Binjai-Pangkalan Brandan karena melihat analisis kepadatan kendaraan di kawasan ini sudah sangat meningkat," kata Koentjoro, Kamis (08/07/2021).

Koentjoro menjelaskan, untuk tahap awal pembangunan Tol Binjai-Pangkalan Brandan, perusahaan memprioritaskan penyelesaian tiga seksi.

Baca juga: Jalan Tol Trans-Sumatera Dorong Pertumbuhan Investasi Properti

Seksi 1 yaitu Binjai-Stabat sepanjang 12,3 kilometer, seksi 2 Stabat-Tanjungpura sepanjang 26,2 kilometer dan Seksi 3 Tanjungpura-Pangkalan Brandan sepanjang 18,9 kilometer.

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Binjai - Pangkalan Brandan sepanjang 57,4 KilometerKementerian PUPR Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Binjai - Pangkalan Brandan sepanjang 57,4 Kilometer
Sementara itu, Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti menjelaskan, pengerjaan Jalan Tol Binjai Pangkalan Brandan dari sisi teknis memiliki tantangan tersendiri.

Kontur dan kondisi eksisting tanah dasar di lapangan sangat bervariasi, sehingga metode pelaksanaan antara satu lokasi dengan lokasi lainnya berbeda.

“Tidak hanya membangun badan jalan tol (pekerjaan landed), HKI juga akan membangun beberapa segmen layang termasuk dua jembatan bentang panjang Tol Binjai-Pangkalan Brandan ini, karena melewati dua sungai besar," terang Aji.

Jembatan bentang panjang tersebut terletak di Sungai Sei Wampu dengan total panjang 230 meter dan sungai Batang Serangan dengan total panjang 178 meter.

"Pembangunan jembatan bentang di atas sungai ini juga memiliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi,” terang Aji.

Baca juga: Tol Trans-Sumatera Picu Pertumbuhan Properti, Ini yang Harus Diperhatikan Pengembang

Untuk menjamin mutu saat pelaksanaan di lapangan, HKI menggunakan beberapa alat khusus, salah satunya adalah alat Dowel Bar Inserter (DBI).

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Binjai - Pangkalan Brandan sepanjang 57,4 KilometerKementerian PUPR Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Binjai - Pangkalan Brandan sepanjang 57,4 Kilometer
DBI digunakan pada alat Wirtgen untuk pemasangan besi dowel pada batas setiap segmen rigid.

Sehingga pekerjaan rigid bisa dilaksanakan dengan lebih cepat, dengan pemasangan yang lebih sempurna sehingga fungsi pemasangan dowel bisa maksimal.

Pada proyek ini, HKI juga kembali menggunakan teknologi Corrugated Steel Plate (CSP) sebagai salah satu inovasi dalam rangka meningkatkan produktifitas dengan menjadikan konstruksi CSP ini pengganti beberapa konstruksi Box Underpas Beton (BUB).

CSP merupakan struktur plat baja yang dimodifikasi dengan bentuk bergelombang sehingga kekuatan strukturnya meningkat.

CSP merupakan produk rakitan yang memiliki struktur kuat dan durabilitas yang tinggi, sehingga proses pengerjaan di lokasi proyek sangat minim dan bersih.

Hal ini karena hanya terdapat kegiatan instalasi dan finishing, lebih cepat dalam proses pelaksanaannya dan tentunya lebih indah dan rapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com