JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa mengungkapkan, terdapat dua momentum tepat dalam berinvestasi properti di Indonesia.
"Kalau orang tanya saya, when is the best time to buy property (kapan waktu terbaik beli properti), ada dua jawabannya," tutur Darmadi dalam acara BTN Asset Sales Festival, Jumat (18/06/2021).
Darmadi menjelaskan, momentum pertama adalah 10 tahun lalu. Karena, jika seseorang membeli properti pada waktu tersebut, harga jualnya saat ini dipastikan akan naik.
Sementara waktu tepat kedua dalam investasi properti adalah ketika adanya krisis ekonomi, contohnya Pandemi Covid-19 yang saat ini tengah melanda seluruh dunia.
Namun demikian, imbuh Darmadi, tidak banyak orang memanfaatkan kesempatan tersebut pada waktu kedua.
Darmadi tidak menampik bahwa kondisi Pandemi Covid-19 membuat seluruh sektor perekonomian Indonesia mengalami guncangan, terutama pengusaha properti.
Baca juga: Selama 45 Tahun, BTN Telah Salurkan KPR untuk 4,7 Juta Rumah
Menurutnya, kondisi Pandemi Covid-19 sebetulnya mengajarkan banyak hal dalam menjalani bisnis dan membuat seseorang bisa terus tumbuh dan berinovasi.
Dia memaparkan, selama kurun waktu 2008-2019, ekonomi Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif, walau terjadi penurunan pada tahun-tahun tertentu dan tidak begitu signifikan.
Namun, saat Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, pertumbuhan ekonomi anjlok hingga mencapai minus 1,7 persen pada tahun lalu.
Pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh positif sekitar 4,1 persen-5,1 persen.
"Ini cepat sekali, kurvanya bukan bentuk L lagi tapi sudah V, cepat bounce back (memantul kembali). Dan kalau sudah begini, sektor properti juga akan effect (berdampak)," ucap dia.
Dengan demikian, menurut dia, saat ini merupakan salah satu momentum yang tepat dalam berinvestasi properti.
Senada dengan Darmadi, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Haru Koesmahargyo juga menyebutkan properti merupakan prospek usaha yang bagus untuk dikembangkan.
Baca juga: Jalan Tol Trans-Sumatera Dorong Pertumbuhan Investasi Properti
"Di samping itu, bapak/ibu investor, ini (properti) merupakan prospek yang bagus," ujar Haru.
Hal ini disebabkan rasio mortgage atau properti Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih sangat rendah atau berada pada kisaran 3 persen.