Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Pertama di Sulawesi Barat Senilai Rp 1,02 Triliun Mulai Dibangun

Kompas.com - 16/04/2021, 15:17 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai membangun bendungan pertama di Provinsi Sulawesi Barat yakni, Bendungan Budong-Budong.

Bendungan ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Bendungan Budong-Budong dibangun untuk menambah jumlah tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan air nasional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur menjadi fokus Pemerintah juga untuk pemerataan hasil dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, pembangunannya ini dilakukan untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya saing.

Basuki melanjutkan, pembangunan bendungan diikuti oleh jaringan irigasi agar bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

"Karena, airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” terang Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Jumat (16/04/2021).

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Taufik mengatakan, konstruksi pembangunan Bendungan Budong-Budong telah dimulai sejak Desember 2020 dan ditargetkan selesai Desember 2023 sesuai kontrak.

Baca juga: Selain Kendalikan Banjir Jakarta, Bendungan Sukamahi Bakal Jadi Taman Ekowisata

Pembangunan Bendungan Budong-Budong dilaksanakan oleh kontraktor PT Abipraya (Persero) dan PT Bumi Karsa dengan kerja sama operasi (KSO) serta konsultan supervisi PT Indra Karya, PT Tuah Agung Anugrah, dan PT Ciriajasa E.C dengan nilai Rp 1,02 triliun.

Bendungan ini dibangun dengan kapasitas tampung mencapai 65,18 juta meter kubik dalam rangka pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) seluas 3.577 hektar.

Selain itu, Bendungan Budong-Budong memiliki potensi manfaat air baku sebesar 410 liter per detik. 

Pembangunan bendungan tersebut juga sangat diperlukan sebagai pengendali banjir kawasan rawan bencana seperti Kecamatan Budong-Budong, Kecamatan Topoyo, dan Kecamatan Karossa.

Untuk diketahui, Kabupaten Mamuju Tengah dilalui tujuh sungai yakni Sungai Budong-Budong, Lumu, Karama, Karossa, Benggaulu, Kamansi, dan Panggajoang.

Ketujuh sungai itu mengalir dari daerah perbukitan di bagian timur menuju daerah pesisir arah barat dan bermuara di perairan laut Selat Makassar.

Bendungan Budong-Budong nantinya juga akan membendung Sungai Salulebbo yang merupakan anak sungai Budong-Budong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com