Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Patimban Disebut Bakal Kalahkan Shanghai dan Singapura

Kompas.com - 07/01/2021, 13:17 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Pelabuhan Internasional Patimban di Subang, Jawa Barat, bisa mengalahkan pelabuhan di Shanghai, China, dan Singapura.

Terlebih jika pelabuhan yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo itu bersinergi dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dalam sektor jasa pengiriman.

"Saya yakin dengan dibangunnya Patimban dan bersinergi dengan pelabuhan Tanjung Priok maka dapat menyamai bahkan mungkin mengalahkan Shanghai dan Singapura," kata Budi Karya dalam public expose Pelabuhan Patimban, di Jakarta, Kamis (07/01/2021).

Budi menjelaskan, Pelabuhan Internasional Patimban mampu melayani dan menyediakan peti kemas dengan total kapasitas mencapai 7,5 juta TEUS.

Baca juga: Optimisme dari Subang Pasca-peresmian Pelabuhan Internasional Patimban

Pelabuhan ini nantinya dapat melayani pengiriman barang seperti peti kemas, kendaraan bermotor, manufaktur, dan komoditas lainnya untuk diangkut kapal-kapal besar dan dikirim ke berbagai kota di dunia.

Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban secara keseluruhan diprediksi akan selesai pada 2027 mendatang.

Ada pun pertimbangan utama dibangunnya Pelabuhan Internasional Patimban ini untuk mengurangi biaya logistik, memperlancar arus barang, dan mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya khususnya di wilayah Jabodetabek.

Keberadaan Pelabuhan Internasional Patimban ini juga dirancang untuk memperkuat Pelabuhan Tanjung Priok.

Diketahui, Pelabuhan Internasional Patimban merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai investasi Rp 43,2 triliun di area seluas 369 hektar dan lahan cadangan 356 hektar.

Proyek dikerjakan dalam empat tahap pembangunan. Tahap pertama telah rampung dan  beroperasi sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Minggu 20 Desember 2020.

Pembangunan tahap pertama menyedot anggaran Rp 14 triliun dari APBN dan pinjaman Japan International Cooperation Agency atau JICA.

Pada tahap pertama pelabuhan secara fisik meliputi bangunan dan kapasitas sebesar Pelabuhan Tanjung Priok. Termasuk area terminal, sea wall, jalan akses, jembatan penghubung dan terminal kendaraan.

Adapun obyek fisik yang direncanakan siap operasi, antara lain, terminal peti kemas sepanjang 150 meter, lapangan peti kemas 35 hektar berkapasitas 250.000 kontainer berukuran 20 kaki, dan terminal untuk 218.000 unit kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com