Sepanjang 2021, SMF Salurkan Rp 4,26 Triliun Dana KPR Subsidi

Besar dana KPR yang diberikan oleh SMF tersebut berasal dari penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 2,5 triliun dan penerbitan surat utang.

Program ini merupakan sinergi SMF dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) Kementerian PUPR.

“Dana PMN ini di-blended dengan dana dari penerbitan surat utang. Kemudian seluruhnya digunakan untuk mendukung program KPR FLPP dalam memenuhi target subsidi pembiayaan bagi 157.500 unit rumah bagi MBR tahun 2021,” jelas Sekretaris Perusahaan SMF Bonai Subiakto dalam keterangan resminya, Sabtu (12/3/2022).

Bonai mengatakan, SMF menyediakan 25 persen dari porsi penyaluran dana KPR FLPP. Sedangkan 75 persen porsi sisanya disediakan oleh BLU PPDPP.

Pada tahun 2021, total penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp 24,19 triliun untuk 178.828 unit rumah.

Porsi PPDPP (75 persen) sebesar Rp 19,58 triliun, terdiri dari dana APBN sebesar Rp16,62 triliun dan pengembalian pokok sebesar Rp 2,96 triliun. Porsi SMF sendiri sebesar 25 persen atau Rp 4,62 triliun.

Kehadiran SMF sebagai fiscal tools Kementerian Keuangan berhasul meringankan beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP. Pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari semula sebesar 90 persen.

Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo mengatakan bahwa realisasi penggunaan dana PNM Tahun 2021 pada SMF di Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 1.295 miliar untuk 9.742 unit rumah.

“Ini merupakan wujud  kehadiran negara untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah. Dana KPR subsidi ini berasal dari APBN yang digunakan demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” terang Heliantopo.

Heliantopo berharap dukungan SMF pada Program KPR FLPP ini juga akan memberikan efek berlipat (bagi sektor perumahan), sehingga dapat ikut menggerakkan 170 industri turunan lainnya.