Penuhi Kebutuhan Air Baku IKN Nusantara, "Impounding" Bendungan Sepaku Semoi Dipercepat

Percepatan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara demi mendukung kebutuhan air baku dan pengendalian banjir di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, bendungan ini sudah cukup lama direncanakan, utamanya memenuhi kebutuhan air baku di Kota Balikpapan.

"Dengan adanya Bendungan Sepaku Semoi, penyediaan air baku IKN masih cukup hingga 2030," ujar Basuki dikutip laman Kementerian PUPR, Senin (21/2/2022).

Bendungan yang memiliki luas genangan 280 hektar dan kapasitas tampung 10,6 juta meter kubik ini dapat dioptimalkan dalam penyediaan air baku 2.500 liter per detik dan mereduksi banjir 55 persen.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto mengatakan, progres konstruksi Bendungan Sepaku Semoi sudah mencapai 37 persen hingga pertengahan Februari 2022.

Ini meliputi pekerjaan penyiapan bangunan pelimpah, bangunan pengelak, dan tubuh bendungan seperti main caver dam.

"Sesuai kontrak, bendungan ini ditargetkan selesai akhir tahun 2023, namun akan kami percepat pertengahan 2023 sudah impounding, tetapi fisiknya awal 2023 sudah selesai," jelas Harya.

Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dikerjakan dengan skema kontrak tahun jamak hingga tahun 2023 senilai Rp 556 miliar oleh PT Brantas Abipraya (Perserp), PT Sacna, dan PT Basuki Rahmanta Putra.

Hingga kini, sudah terdapat enam tampungan air yang dimanfaatkan seperti Bendungan Manggar di Balikpapan dengan kapasitas tampung 14,2 juta meter kubik.

Lalu, Bendungan Teritip di Balikpapan (2,43 juta meter kubik), Embung Aji Raden di Balikpapan (0,49 juta meter kubik), dan Bendungan Samboja di Kutai Kartanegara (5,09 juta meter kubik).

Sementara itu, ada Intake Kalhol Sungai Mahakam (0,02 juta meter kubik), dan Bendungan Lempake di Samarinda (0,67 juta meter kubik).