Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Kucing Bersin-bersin yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 11/03/2024, 17:25 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Jika Anda merasa anak kucing memiliki alergi, kemungkinan besar ia bereaksi terhadap sesuatu di udara.

Anda dapat berupaya mengurangi alergen potensial di rumah, terutama di area di mana anak kucing menghabiskan banyak waktu.

Namun, jika bersin-bersin yang dialami kucing peliharaan lebih dari sekadar bersin ringan, Anda perlu mengunjungi dokter hewan.

Ada berbagai pilihan perawatan untuk membantu kucing yang mengalami alergi. 

Baca juga: 6 Ras Kucing Tak Berbulu yang Lucu Dan Menggemaskan

Polip, tumor, atau benda asing dalam rongga hidung kucing 

Selanjutnya, penyebab kucing bersin-bersin adalah adanya polip, tumor, dan benda asing dalam rongga hidung kucing. 

Benda atau jaringan apa pun yang biasanya tidak ada di rongga hidung dapat menyebabkan bersin.

Dokter hewan dapat memeriksa dan mengeluarkan benda asing dengan aman, yang mungkin memerlukan pembiusan, pembilasan hidung, dan/atau endoskopi.

Dalam beberapa kasus, kucing yang mengalami polip atau tumor hidung harus segera ditangani dokter hewan untuk menyingkirkan kondisi lainnya. 

Baca juga: 7 Ras Kucing Berbulu Panjang yang Menggemaskan, Ada Anggora dan Persia

Infeksi saluran pernapasan atas kucing

Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada kucing menyebabkan bersin yang berlebihan dan sering kali sangat menular ke kucing lain.

Jika Anda membawa pulang anak kucing baru dengan tanda-tanda infeksi saluran pernapasan atas atau penyakit lain, penting mencegahnya bersosialisasi dengan kucing lain di rumah sampai dokter hewan membersihkannya dan gejalanya sembuh.

ISPA terkadang dapat dianggap kronis dan menetap bersama kucing seumur hidup. Untungnya, gejala biasanya hanya muncul selama beberapa minggu saat virus diaktifkan kembali (sering kali karena stres) dan kucing biasanya dapat hidup dengan nyaman meski gejalanya kambuh dari waktu ke waktu.

Bersin terus-menerus, terutama jika disertai dengan gejala lain, seperti lesu, kurang nafsu makan, keluarnya cairan dari mata atau hidung, diare, batuk, atau kesulitan bernapas) juga dapat menjadi pertanda adanya infeksi saluran pernapasan atas akibat virus, bakteri, atau jamur.

Jika melihat gejala-gejala tersebut, anak kucing mungkin terkena penyakit, seperti feline immunodeficiency virus (FIV). 

Baca juga: 7 Ras Kucing Hibrida yang Unik dan Eksotis

Feline viral rhinotracheitis (FVR)

Ilustrasi kucing sakit. Peneliti mengembangkan AI untuk membaca ekspresi kucing, apakah merasakan sakit atau tidak.Shutterstock/Esin Deniz Ilustrasi kucing sakit. Peneliti mengembangkan AI untuk membaca ekspresi kucing, apakah merasakan sakit atau tidak.
Feline viral rhinotracheitis (FVR), yang juga dikenal sebagai virus herpes kucing, juga menjadi penyebab kucing bersin-bersin. Virus ini biasanya menyerang hidung, tenggorokan, dan mata kucing.

Bersin, hidung tersumbat, berkedip berlebihan, dan keluarnya cairan dari mata atau hidung merupakan tanda-tanda umum pada kucing yang terkena FVR sehingga ada kemungkinan bersin pada kucing disebabkan penyakit ini, terutama jika disertai dengan gejala lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com