Pupuk berbentuk butiran atau granula mungkin mengandung unsur hara dalam jumlah yang tidak merata. Sedangkan unsur hara dalam pupuk cair tersebar merata dalam bentuk cairan.
Hal inilah yang membuat pupuk cair bisa memberikan nutrisi dengan seragam di seluruh tanaman.
Kelebihan pupuk cair lainnya yaitu tergolong sebagai pupuk serbaguna karena dapat diaplikasikan pada pangkal akar tanaman atau diaplikasikan sebagai pupuk daun dengan cara disemprotkan ke daun.
Jika memiliki tanaman yang rapuh, maka pupuk cair bisa diencerkan terlebih dahulu dengan air. Pupuk cair yang encer cocok untuk tanaman yang tumbuh di tempat banyak cahaya.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Cair dari Abu Kayu dan Cara Pengaplikasiannya
Pupuk butiran terkadang menarik perhatian hewan pengerat untuk menggali bedengan tanaman. Sedangkan pupuk cair tidak bertahan lama di permukaan tanah, sehingga tidak mengundang hama dan membuat tanaman aman dari serangan hama.
Pupuk butiran cenderung tidak hanyut saat hujan, sehingga tidak perlu diaplikasikan terlalu sering. Berbeda dengan pupuk cair yang cenderung lebih sering diaplikasikan ke tanaman.
Pupuk granular atau butiran bisa bertahan lebih lama di dalam tanah, sehingga nutrisi pada pupuk tersedia dalam waktu lebih lama.
Hal inilah yang membuat pupuk butiran bisa menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman dalam waktu lama.