Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2023, 17:08 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.comLabu kuning adalah merupakan salah satu tanaman pangan yang populer.

Sama seperti tanaman pangan lain, labu kuning juga mengenyangkan, sehingga sering diolah menjadi makanan pendamping ASI atau MPASI.

Selain mengenyangkan, labu kuning juga mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh. Labu kuning bisa ditanam dimana saja.

Bahkan, tanaman ini bisa dibudidayakan dengan sistem net, sehingga dapat dilakukan di lahan sempit. Dilansir dari buku Vegetable Gardening: Panduan Praktis Menanam Sayur di Rumah, Sabtu (11/11/2023), berikut ini cara menanam labu kuning di rumah dengan mudah.

Baca juga: Cara Menanam Labu Siam dengan Mudah

Persiapan benih

Benih labu kuning bisa dibeli di toko pertanian dekat. Namun, jika sulit mendapatkan benih yang siap tanam, kamu bisa menanam labu kuning dari biji buahnya.

Ilustrasi labu kuning. PIXABAY/STEVE BUISSINNE Ilustrasi labu kuning.

Cara ini mengharuskan kamu untuk membeli labu kuning terlebih dahulu di pasar atau supermarket. Kemudian, sisihkan biji dari buahnya.

Buang serat yang menempel dan cuci biji labu kuning sampai bersih. Lalu, jemur seharian agar biji kering dan simpan di tempat sejuk serta kering.

Penanaman

Biji labu kuning bisa ditanam di tanah langsung atau di dalam pot. Jika memakai pot, maka kamu perlu mengisi pot dengan media tanam yang subur.

Baca juga: Cara Menanam Melon di Pot, Bisa di Halaman Rumah

Kemudian, buat lubang tanam dan letakkan biji dalam lubang tanam tersebut. Lalu, timbun dengan media tanam agar biji cepat tumbuh. Lakukan penyiraman secara perlahan sampai media tanam lembap.

Perawatan tanaman

Tanaman labu kuning perlu rutin disiram, terutama saat musim kemarau. Sebab, kekurangan air bisa menghambat pembuahan.

Perlu diketahui bahwa labu kuning bisa menghasilkan bunga jantan dan betina. Namun, di awal pertumbuhan hanya terdapat bunga jantan.

Bunga betina biasanya muncul di cabang generasi kedua atau ketiga. Jika labu kuning ditanam di area yang minim serangga dan angin, maka penyerbukan perlu dibantu oleh manusia.

Penyerbukan biasanya dilakukan di pagi hari. Sebelum melakukan penyerbukan buatan, kamu juga perlu membuat penyangga dan jaring agar tanaman labu kuning bisa merambat.

Baca juga: 6 Penyebab Daun Labu Menguning dan Cara Mengatasinya

Jika daun labu sudah berjumlah lebih dari delapan lembar, maka potong ujung sulurnya dan tinggalkan enam lembar saja karena bunga betina akan muncul di cabang generasi kedua dan ketiga.

Beberapa hari kemudian, anak cabang sulur akan muncul. Tinggalkan empat sampai lima anak sulur dan sisanya dibuang.

Dari sulut tersebut akan tumbuh sulur generasi ketiga. Dari cabang inilah akan muncul bunga betina. Setelah bunga betina muncul, kamu perlu melakukan penyerbukan buatan.

Tanaman labu kuningPixabay/Alexas_Fotos Tanaman labu kuning

Caranya dengan memetik bunga jantan, buang kelopak bunganya, dan tempelkan sari bunga jantan di sari bunga betina secara perlahan.

Jika penyerbukan berhasil, dua hari kemudian buah akan semakin besar. Apabila penyerbukan gagal, maka buah tidak akan berkembang dan layu.

Baca juga: Cara Menanam Semangka Kuning dan Perawatannya

Saat pembuahan berhasil, gunting sulurnya dan sisakan dua lembar daun di atas buah supaya zat makanan tidak digunakan untuk pertumbuhan daun.

Pemberian pupuk

Selain melakukan penyiraman dan penyerbukan buatan, kamu juga perlu memberikan pupuk untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman.

Berikan tambahan humus bersama pemupukan. Lakukan pemupukan setelah pembuahan terjadi. Pemupukan berikutnya dilakukan setiap dua minggu sekali sampai lima kali.

Pemanenan

Labu kuning bisa dipanen dalam waktu 50 hari setelah pembuahan atau tergantung pada varietasnya. Ciri labu kuning siap panen yaitu tangkai buahnya mulai berwarna kecokelatan.

Cara panennya cukup dengan memotong tangkai menggunakan gunting. Kemudian, labu disimpan dalam tempat teduh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com